JAKARTA, KOMPAS – Usai rencana right issue PT Lippo Karawaci Tbk, dana segar sebesar 200 juta dollar AS akan dikucurkan sepenuhnya yang dipakai untuk penyelesaian pembangunan apartemen Meikarta. Para konsumen yang telah membeli unit-unit apartemen diharapkan tidak perlu lagi merasa cemas.
“Kami komitmen sekali akan (pembangunan) Meikarta. Tentu, tahun lalu Meikarta harus melalui beberapa ‘kesulitan’, tetapi itu semua sudah (dipandang) lewat. Kami komitmen untuk pembangunan,” kata CEO PT Lippo Karawaci Tbk John Riady didampingi Head of Corporate Communication LPKR Danang Kamayan Jati saat berkunjung ke redaksi harian Kompas di Jakarta, Kamis (21/3/2019).
Tentu, tahun lalu Meikarta harus melalui beberapa ‘kesulitan’, tetapi itu semua sudah (dipandang) lewat.
Meikarta diyakni akan tetap menjadi sebuah pengembangan hunian di tengah-tengah kawasan industri terbesar di Asia Tenggara. Prospeknya pun dinilai masih sangat positif.
John menjanjikan, saat ini fase pertama yang sudah dikembangkan terdiri dari 60 tower. Semua unitnya sudah terjual dan akan segera diselesaikan. Pembangunannya pun akan segera dilanjutkan pada fase 1B dan 1C, serta fase 2.
“Total yang kami akan selesaikan di fase pertama sebanyak 22.000 unit. Dari total unit itu, pembiayaan dengan cara kredit kepemilikan aparteman atau KPA kira-kira 40-50 persen. Sisanya, ada yang melakukan pembelian secara kontan ataupun cicilan bertahap,” jelas John.
Kondisi sekitar lahan Meikarta di kawasan industri Cikarang memang sempat membuat masyarakat yang melintasi kawasan itu merasa pesimis atas kelanjutan pembangunan apartemen itu. Selain kondisi pagar pembatas seputaran lahan yang ambruk, tahun lalu perizinan Meikarta juga tersangkut masalah hukum.
Seperti diberitakan, sebagian orang yang telah membayar lunas, membayar uang muka, atau mulai mencicil pembelian unit apartemen Meikarta sempat meminta pengembang menjamin kepastian proyek tetap berjalan. Kecemasan itu terjadi pasca-operasi tangkap tangan sejumlah pejabat Kabupaten Bekasi dan pihak Lippo Group oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin (nonaktif) bersama tiga kepala dinas dan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro sebagai tersangka suap perizinan pembangunan Meikarta yang berawal dari operasi tangkap tangan pada Minggu (14/10). Untuk memuluskan perizinan pembangunan Meikarta seluas 774 hektar yang ditangani PT MSU yang juga anak perusahaan Lippo Group, Billy meminta anak buahnya yang turut menjadi tersangka menjadi perantara suap.
Dari total komitmen sebesar Rp 13 miliar, diduga realisasi pemberian mencapai Rp 7 miliar kepada sejumlah kepala dinas Kabupaten Bekasi dan juga Neneng terhitung diberikan sejak April hingga Juni 2018. Sebanyak tiga mobil turut disita oleh KPK saat operasi berlangsung. (Kompas, 18/10/2018).
John menyebutkan, soal kondisi pagar seng pembatas lahan proyek Meikarta, sebetulnya pagar-pagar seng itu sengaja dicabut. Selama awal pembangunan, seng dipasang untuk dapat digunakan sebagai iklan promosi. Begitu pembangunan apartemen sudah mulai dilakukan, pagar tersebut sengaja dicabut.
“Waktu itu, katanya ada yang sengaja diambrukin, sebetulnya kami sendiri yang mencabut supaya terlihat dari jalanan di sekitarnya, pembangunan sudah dimulai. Bahkan, kami saat ini sudah mulai handover kepada konsumen. Itu kekeliruan (persepsi) saja,” ujar John.
Ke depan, LPKR akan memfokuskan diri pada bidang properti dan pelayanan kesehatan. Lini bisnis lainnya bukan berarti diabaikan, melainkan akan dicarikan mitra strategisnya. Inilah pola yang akan dibangun oleh Lippo. Properti dan kesehatan akan dijadikan core bisnis Lippo.
Hal senada ditegaskan oleh Danang. Pembangunan Apartemen Meikarta tetap berjalan sesuai rencana korporasi. Fase pertama ini berjalan sebanyak 28 tower. “Serah terima sudah mulai kami lakukan,” kata Danang.
Kecemasan akan mangkraknya pembangunan Meikarta ditepis oleh Danang. Isunya, pembangunan disebut-sebut mandek. Pembangunan sebetulnya tetap berjalan. Setiap minggu, manajemen Meikarta akan melakukan serah terima secara bertahap kepada konsumen, sambil melakukan finishing.
Sesuai janjinya, menurut Danang, Meikarta akan melakukan serah terima awal Maret 2019. Namun, serah terimanya dilakukan secara bertahap. Lippo melihat, tingkat kepercayaan masyarakat pulih kembali. Ternyata, proyek tetap jadi sebab infrastruktur pendukungnya sudah mulai jadi.
Pembangunan tower berikutnya tetap akan dilanjutkan. “Apa yang telah kita mulai, akan kita selesaikan. Apalagi, kami sudah komitmen menyerahkan 200 juta dollar AS untuk menyelesaikan proyek Meikarta ini,” kata Danang, menirukan penegasan John.
Berkolaborasi
Dalam pertemuan sekitar 30 menit, Wakil Pimpinan Umum Kompas Budiman Tanuredjo sempat memaparkan berbagai program yang selama ini menjadi andalan Kompas yang bisa dikerjasamakan, seperti kegiatan marathon, yakni Borobudur Marathon.
“Kompas Group akan sangat terbuka untuk bekerjasama, berkolaborasi dengan siapa pun, termasuk Lippo. Apalagi, LPKR merupakan bagian dari Kompas100,” kata Budiman.
Borobudur Marathon disebut-sebut sebagai kegiatan yang sangat berpotensi untuk dijadikan World Major Marathon yang setara dengan Tokyo Marathon. Tidak mungkin Kompas melakukan sendirian. Karena itu, Kompas mengajak Lippo untuk ikut berperan aktif. “Ini menjadi bagian dari langkah ‘Melayani Negeri, Mempromosikan Indonesia’ juga,” kata Budiman.
Selain Borobudur Marathon, ada pula kegiatan Tambora Marathon. Terhadap ajakan Kompas, John secara spontan menyatakan, “Boleh juga itu.”