Grup C menjadi grup terpanas kualifikasi Piala Eropa 2020 karena dihuni dua tim besar yang mencoba bangkit, Belanda dan Jerman. Sebelum berhadapan, kedua tim butuh pemanasan.
ROTTERRDAM, RABU — Tim nasional Belanda berada di Grup C kualifikasi Piala Eropa 2020 bersama Jerman, Belarus, Estonia, dan Irlandia Utara. Sebelum bertemu Jerman sebagai lawan utamanya pada akhir pekan ini, Belanda akan menjalani pemanasan dengan menjamu Belarus di Stadion De Kuip, Rotterdam, Jumat (22/3/2019) pukul 02.45 WIB.
Tim ”Oranye”, julukan Belanda, otomatis menjadi favorit pada laga kontra Belarus. Dalam lima pertemuan terakhir, Belarus hanya menang satu kali, yaitu menang 2-1 pada laga kualifikasi Piala Eropa 2008, November 2007. Terakhir kali menjamu Belarus pada laga kualifikasi Piala Dunia 2018 tahun 2016, Belanda menang telak 4-1.
Perjalanan tim Oranye di Liga Nasional Eropa 2018-2019 pun terbilang spektakuler. Berada satu grup dengan Perancis dan Jerman, Belanda mampu keluar sebagai juara Grup 1 di Liga A. Adapun Belarus bertarung di Liga D, atau kasta terendah di Liga Nasional Eropa. Belarus juga menjuarai grup yang dihuni tim-tim kecil, seperti Luksemburg, Moldova, dan San Marino.
Dengan catatan seperti itu, Belanda seharusnya tidak akan kesulitan menghadapi Belarus. Namun, bukan berarti laga perdana di De Kuip itu tidak penting. Laga-laga melawan tim lemah seperti ini justru menjadi kesempatan bagi Belanda untuk menabung tiga poin sekaligus memanaskan performa tim sebelum menjamu Jerman, Senin (25/3/2019) dini hari WIB.
”Anda tahu jika berada satu grup dengan Jerman, pertandingan melawan tim lain menjadi sangat penting. Kami dan Jerman menjadi favorit, jadi kami harus menang melawan Belarus,” kata Pelatih Belanda Ronald Koeman, seperti dikutip laman surat kabar De Telegraaf, Rabu (20/3/2019). Jika sampai kalah dari Belarus, Belanda tidak hanya kehilangan poin, tetapi juga kepercayaan diri.
Demi hasil positif saat bertemu Jerman, Belanda perlu mempertahankan penampilannya seperti saat menjalani Liga Nasional Eropa. Hal itu tidak mudah karena tim-tim nasional Eropa rata-rata sudah vakum selama empat bulan sejak fase grup Liga Nasional Eropa berakhir pada November 2018.
Mereka butuh ajang pemanasan, dan Belanda harus memanfaatkannya pada laga kontra Belarus. Jerman pun melakukan pemanasan dengan menjalani laga persahabatan melawan Serbia pada Kamis (21/3/2019) dini hari WIB.
Persiapan menjadi sangat penting karena Belanda dan Jerman berharap bisa kembali menunjukkan nama besar mereka pada Piala Eropa 2020. Belanda gagal lolos ke putaran final Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Adapun Jerman juara Piala Dunia 2014 tersingkir pada fase grup Piala Dunia 2018.
Jadwal padat
Dari sisi kesiapan tim, Belanda seperti tim-tim lainnya masih butuh pemanasan untuk kembali ke bentuk permainan terbaik. Mereka butuh berlaga agar kekompakan tim bisa muncul kembali. Hal ini berbeda jika dilihat dari sisi pemain yang sudah sangat ”panas” karena jadwal yang padat bersama klub masing-masing.
Koeman pun menganggap kualifikasi Piala Eropa kali ini sedikit aneh karena berlangsung pada bulan Maret dari biasanya bulan September. Beban pemain menjadi sangat besar karena mereka sedang fokus bersama klub untuk meraih posisi terbaik di liga ataupun bertarung di kompetisi Eropa, seperti Liga Champions.
Bintang muda Belanda, Frenkie de Jong, merupakan salah satunya. Bersama Ajax, De Jong masih harus menghadapi Juventus pada perempat final Liga Champions. Namun, ia menganggap jadwal padat ini bukan masalah.
”Tahun lalu saya jarang bermain karena cedera, sekarang sebaliknya karena jadwal sangat padat. Saya justru berharap lebih sering bermain agar saya terbiasa,” katanya, seperti dikutip laman surat kabar Algemeen Dagblad.
Perubahan jadwal kualifikasi ini karena ada Liga Nasional Eropa yang digelar perdana mulai tahun lalu. Kompetisi ini menjadi cara bagi tim-tim Eropa untuk mengganti laga-laga persahabatan menjadi laga-laga yang lebih kompetitif. Liga Nasional Eropa juga menjadi jaring pengaman untuk melaju ke Piala Eropa.
Kualifikasi Piala Eropa terdiri atas 10 grup yang berisi lima atau enam tim. Dua tim teratas di setiap grup berhak lolos ke Piala Eropa. Semua juara grup di Liga Nasional Eropa berhak mendapatkan tempat di babak play off seandainya gagal finis di peringkat pertama dan kedua. Inilah jaring pengaman tersebut.
Di Grup C, Belanda dan Jerman punya peluang besar untuk lolos. Namun, pertemuan kedua tim tidak sekadar untuk berebut poin. Ada rivalitas klasik yang menjadikan duel tersebut menjadi sangat ditunggu. (AFP)