Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Komando Daerah Militer IV/Diponegoro siap mengamankan rangkaian kampanye rapat umum menjelang Pemilu 2019. Salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah penyebaran hoaks atau kabar bohong.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kepolisian Daerah Jawa Tengah dan Komando Daerah Militer IV/Diponegoro siap mengamankan rangkaian kampanye rapat umum menjelang Pemilu 2019. Salah satu hal yang perlu diantisipasi adalah penyebaran hoaks atau kabar bohong.
Kepala Polda Jateng Inspektur Jenderal Condro Kirono menuturkan, sebulan menjelang Pemilu 17 April 2019, penyebaran kabar bohong masih menjadi salah satu kerawanan. Itu dilakukan di media sosial untuk menyingkirkan lawan politik.
”Penyebaran hoaks bentuk lain teror kepada masyarakat,” ujar Condro saat membacakan amanat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan pada Apel Gelar Pasukan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jateng, Jumat (22/3/2019).
Condro menambahkan, kabar bohong dikatakan sebagai bentuk teror karena memengaruhi kondisi psikologis masyarakat. Karena itu, diperlukan langkah-langkah hukum yang tegas bagi para pelaku yang terbukti menyebarkannya.
Penyebaran kabar bohong itu membuat demokrasi menjadi tidak sehat. ”Begitu juga politik identitas dengan menggunakan isu-isu suku, agama, ras, dan antar-golongan. Cara-cara tak bertanggung jawab itu bisa menyebabkan disintegrasi bangsa dan hilangnya rasionalitas dalam menentukan pilihan politiknya,” ujar Condro.
Menurut data Kemenko Polhukam, seperti dibacakan Condro, jumlah total prajurit TNI dan Polri yang terlibat dalam pengamanan pemilu serentak 453.133 personel. Pasukan didukung dengan alat utama sistem persenjataan, sesuai dengan potensi kerawanan yang ada.
Di Jateng, personel yang dikerahkan ialah 23.000 anggota Polri dan 12.000 anggota TNI. ”Linmas (pelindung masyarakat) dari pemprov juga siaga, termasuk saat pencoblosan. Tiap-tiap TPS ada dua linmas. Kami berkomitmen mengamankan,” ujar Condro.
Linmas (pelindung masyarakat) dari pemprov juga siaga, termasuk saat pencoblosan. Tiap-tiap TPS ada dua linmas. Kami berkomitmen mengamankan.
Adapun rapat kampanye umum dilaksanakan pada 24 Maret hingga 13 April 2019. Setelah itu masa tenang selama tiga hari sebelum pencoblosan pada 17 April 2019. Di Jateng, jumlah daftar pemilih tetap 27.430.269 pemilih yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Mochamad Effendi menuturkan, pihaknya siap mengamankan Pemilu 2019 di Jateng. Meskipun Jateng merupakan daerah dengan kategori aman berdasarkan pemetaan Badan Pengawas Pemilu, pihaknya tetap bersiaga agar tak terlena.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasi mengemukakan, predikat sebagai daerah dalam kategori kondusif atau aman akan terus dipertahankan. Koordinasi antara TNI, Polri, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, serta seluruh elemen masyarakat terus diperkuat.