JAKARTA, KOMPAS — Meskipun banyak perguruan tinggi swasta yang berlomba menawarkan kualitas, perguruan tinggi negeri tetap menjadi pilihan utama sebagian besar calon mahasiswa. Terdapat berbagai seleksi untuk masuk perguruan tinggi negeri. Salah satunya melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tingi Negeri.
Hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di SMA/SMK sederajat telah diumumkan secara daring, Jumat (22/3/2019). Sebanyak 92.331 siswa lolos dari seleksi mahasiswa baru dengan jalur prestasi rapor ataupun non-akademik ini. Jumlah tersebut disaring dari 478.608 pendaftar.
Nadhifa Marsaa (17), siswa SMA Negeri 48 Jakarta, adalah salah satu siswa yang lolos dari seleksi tersebut. Ia diterima di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sejak masuk bangku SMA, ia memang sudah berkeinginan masuk ke PTN, terutama di UI.
”Kalau untuk aku pribadi, (perguruan tinggi) swasta itu kurang kompetitif, apalagi untuk melanjutkan S-2 ke luar negeri nanti. Selain itu, biayanya juga bertubi-tubi lebih besar dibandingkan PTN,” katanya.
Hal serupa disampaikan Rizka Amalia (17). Ia yang tidak lolos pada SNMPTN tetap berupaya masuk ke PTN melalui jalur lain, yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) ataupun seleksi mandiri dari PTN yang diinginkan.
”Siapa yang enggak mau masuk (perguruan tinggi) negeri. Perguruan tinggi swasta itu harganya selangit, apalagi perguruan tinggi yang sudah punya nama dan bagus,” ucapnya.
Sebagai pilihan, Rizka menargetkan untuk bisa diterima di Program Studi Manajemen dan Administrasi Negara UI. Ia merasa dua jurusan itu bisa membantunya untuk berbisnis di masa depan. Ia memang sudah memiliki pilihan perguruan tinggi swasta sebagai cadangan, yaitu Universitas Binus Internasional dan Universitas Pertamina.
”Tetap saja mahal untuk masuk universitas itu. Kalaupun saya masuk jalur mandiri di PTN yang biasanya lebih mahal daripada jalur prestasi, kedua universitas itu tetap saja lebih mahal,” kata siswa asal Jakarta ini.
Kuota berkurang
Kepala Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Rifelly Dewi Astuti, menyampaikan, sebanyak 1.656 mahasiswa baru S-1 reguler telah diterima melalui hasil SNMPTN. Jumlah yang lolos itu dari 18.733 peserta yang mendaftar.
Mahasiswa baru yang diterima melalui jalur SNMPTN pada 2019 lebih banyak daripada tahun lalu. Tahun 2018 tercatat mahasiswa yang diterima 1.628 orang. Namun, dilihat dari jumlah pendaftar lebih besar pada tahun lalu, yaitu 24.243 perserta.
Menurut Rifelly, jumlah tersebut menurun karena adanya perubahan peraturan pemerintah yang mengurangi kuota siswa yang mendaftar SNMPTN 2019. Untuk sekolah dengan akreditasi A, pendaftar dibatasi menjadi 40 persen siswa terbaik di sekolahnya dari sebelumnya 50 persen. Untuk akreditasi B menjadi 25 persen siswa terbaik di sekolahnya dari sebelumnya 30 persen. Kemudian sekolah akreditasi C dan lainnya memilik jatah 5 persen siswa terbaik di sekolahnya dari sebelumnya 15 persen.
Rifelly menambahkan, sesuai arahan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek dan Dikti), siswa yang telah diterima di jalur SNMPTN tidak diperbolehkan mendaftar pada jalur SBMPTN. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya bangku kosong pada kuota SNMPTN karena calon mahasiswa kembali mendaftar di SBMPTN.
”Bagi siswa yang sudah diterima di PTN lewat SNMPTN tidak bisa mendaftar lagi di SBMPTN. Sudah dikunci,” ucapnya.