ROTTERDAM, KAMIS — Kekecewaan besar menghantui tim nasional Belanda setelah gagal lolos ke dua turnamen besar, Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018. Kini, skuad ”Oranye” menyemai harapan lolos ke Piala Eropa 2020 dengan kombinasi sempurna pemain muda dan senior racikan pelatih Ronald Koeman.
Belanda melaju kencang pada laga pertama kualifikasi Piala Eropa 2020. Mereka menaklukkan Belarus 4-0 pada Jumat (22/3/2019) dini hari WIB di markas sendiri, Stadion De Kuip, Rotterdam. Hasil itu membawa mereka untuk sementara memuncaki Grup C di antara Jerman, Belarus, Estonia, dan Irlandia Utara.
Memphis Depay menjadi pahlawan dalam laga itu. Penyerang asal klub Lyon itu menyumbangkan dua gol dan dua asis. Sementara itu, dua gol sisanya dicetak duet pemain Liverpool, Virgil van Dijk dan Giorginio Wijnaldum.
Tiga pemain senior Belanda yang berada dalam usia emas itu, 25-28 tahun, tampil sangat baik dalam kemenangan di laga pertama kualifikasi grup. Namun, di balik nama-nama itu, tim ”Oranye” juga ditopang pemain-pemain muda seperti bek tengah Matthijs de Ligt (19), gelandang tengah Frenkie de Jong (21), dan penyerang sayap Steven Bergwijn (21).
Kehadiran De Ligt dan De Jong menambah energi ke dalam skuad. Mereka adalah tulang punggung Ajax Amsterdam saat menumbangkan Real Madrid di babak 16 besar Liga Champions pada awal Maret 2019. Sementara itu, Bergwijn cemerlang bersama PSV Eindhoven di liga lokal dengan catatan 11 gol dan 12 asis dalam 25 penampilan.
Kombinasi sempurna dari Koeman ini menghadirkan harapan baru timnas Belanda. Mantan pelatih Everton itu tidak lagi memanggil pemain tua seperti Robin van Persie, Wesley Sneijder, dan Arjen Robben yang gagal membawa timnas Belanda lolos ke Piala Eropa 2016 dan Piala Dunia 2018.
Koeman mulai menampilkan kombinasi itu sejak menukangi Belanda pada awal 2018. Hasilnya sangat positif. Di Liga Nasional Eropa 2018-2019, Depay dan rekan-rekan mampu keluar sebagai juara Grup 1 di Liga A. Mereka memenangi pertarungan atas juara dunia dalam dua edisi terakhir, Perancis dan Jerman.
”Sekarang terdapat generasi baru di timnas Belanda. Generasi ini sangat menjanjikan untuk masa depan. Kami memiliki masa hebat bersama Johan Cruyff, Marco van Basten, Patrick Kluivert, dan terakhir dengan Arjen Robben dan Wesley Sneijder. Namun, semuanya sudah lewat dan kami harus memulai era baru lagi,” kata legenda sepak bola Belanda, Frank de Boer.
De Boer secara khusus memuji keberadaan De Ligt di timnas. Sebagai mantan pemain bertahan, De Boer menilai kapten Ajax itu memiliki mentalitas sangat bagus. Keberadaannya membuat lini pertahanan menjadi lebih tenang.
”Dia sangat profesional dan mengetahui apa yang harus dilakukan,” kata De Boer.
Koeman menyadari kombinasi timnas saat ini memiliki potensi sangat besar. Namun, dia juga tahu tekanan untuk sukses sangat besar, terutama agar lolos dari kualifikasi Piala Eropa.
”Harapan kepada kami saat ini jauh lebih besar daripada sebelum saya datang. Ini peluang besar dan sangat baik untuk kami. Para penggemar sekarang mulai terlihat bahagia terhadap timnas mereka,” kata Koeman.
Kurang puas
Belanda sebagai tim unggulan tidak menemui masalah berarti saat menghadapi Belarus. Baru 50 detik laga berlangsung, Depay berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan kesalahan barisan pertahanan Belarus.
Setelah gol itu, Depay menciptakan peluang matang untuk Wijnaldum melalui umpan tumit. Wijnaldum memanfaatkan umpan itu dengan penyelesaian akhir sempurna.
Pada babak kedua, Depay kembali menambah keunggulan untuk Belanda. Mantan pemain Manchester United itu berhasil mengonversi tendangan dari titik putih. Empat menit menjelang pertandingan berakhir, Van Dijk menyempurnakan kemenangan timnya lewat sundulan di depan gawang seusai menerima umpan silang Depay.
Meski menang telak, Koeman kurang bahagia terhadap penampilan tim pada babak pertama. Pelatih asal Belanda itu kurang puas karena tim kurang disiplin saat unggul 2-0 pada menit ke-21.
”Kami sangat ceroboh. Saya melihat pemain seperti kehilangan fokus. Saya melihat umpan tumit lebih banyak daripada yang saya lihat dalam beberapa tahun ini. Namun, hal itu membaik di akhir babak pertama dan babak kedua,” ujar Koeman kepada Goal.com.
Menurut pelatih berusia 56 tahun itu, timnya masih membutuhkan beberapa perubahan, terutama dalam hal mentalitas. ”Anda tidak bisa berpikir akan menang mudah setelah unggul 2-0. Ini yang masih harus diperbaiki dari tim,” ucapnya. (AP/REUTERS)