Meskipun Jawa Tengah masuk dalam kategori aman dalam indeks kerawanan jelang Pemilihan Umum 2019, Kepolisian Daerah Jateng tetap bersiaga untuk mengamankan potensi konflik. Solo Raya menjadi wilayah yang dinilai paling berpotensi terjadi konflik
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS - Meskipun Jawa Tengah masuk dalam kategori aman dalam indeks kerawanan jelang Pemilihan Umum 2019, Kepolisian Daerah Jateng tetap bersiaga untuk mengamankan potensi konflik. Solo Raya menjadi wilayah yang dinilai paling berpotensi terjadi konflik
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono dalam Apel Gelar Pasukan Menghadapi Pemilu 2019, di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Jumat (22/3/2019), mengatakan, pihaknya enggan menyepelekan status Jateng yang selama ini dikenal sebagai wilayah yang kondusif.
"Jika dilihat dari dinamika kampanye yang sudah berjalan, intensitas kegiatan paling banyak di Solo Raya. Jika intensitas kegiatan meningkat, maka potensi terjadinya konflik lebih besar. Maka, Solo Raya menjadi perhatian utama kami, baru setelah itu (eks karesidenan) Kedu dan Banyumas," ujar Condro.
Adapun rapat kampanye umum dilaksanakan pada 24 Maret hingga 13 April 2019. Setelah itu masa tenang selama tiga hari sebelum pencoblosan pada 17 April 2019. Jateng mempunyai pemilih sesuai jumlah daftar pemilih tetap mencapai 27.430.269 orang yang tersebar di 35 kabupaten/kota.
Condro menuturkan, kampanye rapat umum menjadi perhatian pihaknya. "Sebab, pada rapat umum ini para peserta pemilu diperbolehkan memobilisasi massa, yang jadwalnya sudah diatur. Setiap ada event besar, kami konsolidasikan kembali prajurit dan apelkan kembali, hingga 17 April," ujar Condro.
Solo Raya menjadi perhatian utama kami, baru setelah itu (eks karesidenan) Kedu dan Banyumas. (Condro Kirono)
Personel yang dikerahkan untuk pengamanan mencapai 23.000 petugas untuk anggota Polri dan 12.000 petugas untuk anggota TNI. ”Linmas (perlindungan masyarakat) dari pemprov juga siaga, termasuk saat pencoblosan. Tiap-tiap TPS ada dua linmas. Kami berkomitmen mengamankan pesta demokrasi ini,” ujar Condro.
Selain itu, Condro meminta para Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas), dan kepala desa untuk menenangkan masyarakat, terutama apabila beredar kabar bohong. "Bersama tokoh-tokoh dan ulama, berikan ketenangan bagi masyarakat. Jangan sampai isu-isu hoaks memecah belah masyarakat," ucapnya.
Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal Mochamad Effendi menuturkan, pihaknya siap mengamankan Pemilu 2019 di Jateng. Meskipun Jateng merupakan daerah dengan kategori aman berdasarkan pemetaan Badan Pengawas Pemilu, pihaknya tetap bersiaga agar tak terlena.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin mengemukakan, predikat sebagai daerah dalam kategori kondusif atau aman akan terus dipertahankan. Koordinasi antara TNI, Polri, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, serta seluruh elemen masyarakat terus diperkuat.