JAKARTA, KOMPAS – Markas Besar TNI membantah video di media sosial yang menampilkan mobil Pajero berplat dinas 3005-00 sebagai alat kampanye pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga uno, adalah milik TNI. Mereka menegaskan komitmen dan netralitas TNI dalam pemilu 2019.
Sebelumnya sebuah video viral di media sosial menampilkan mobil Mitsubishi Pajero dengan plat dinas TNI 3005-00 yang diduga membawa logistik kampanye pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga. Lokasi video tersebut diperkirakan di wilayah Bogor.
Dalam video berdurasi satu menit tersebut, terlihat seseorang yang sedang menurunkan logistik berupa kantong plastik merah dari dalam mobil bagian belakang. Terlihat pula spanduk pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Terkait kasus plat dinas yang digunakan pada mobil Pajero, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Sisriadi menegaskan, TNI tetap memegang komitmen untuk tetap netral dalam pelaksanaan pemilu 2019 yang tidak lama lagi dilaksanakan serta mendukung pegamananan pemilu 2019 agar sukses dan lancar.
Ia mengatakan, pihaknya tidak pernah memberikan plat nomor dinas dipakai di luar keperluan dinas apalagi untuk kegiatan kampanye. “Kalau pun ada itu serinya berbeda dan pasti sudah ditertibkan dan kita bisa mengenali dengan baik,” kata Sisriadi, saat jumpa pers, Jumat (22/3/2019), di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Sisriadi mengatakan, kendaraan dinas militer digunakan oleh pejabat-pejabat tertentu dan terdata berdasarkan peruntukkan hingga level pangkat. Jika melihat plat nomor 3005-00 yang dipakai di mobil Pajero bisa diidentifikasi. Angka tiga dipakai untuk sedan bukan untuk jenis minibus. “Mobil Pajero tersebut, Sepertinya bukan bukan mobil Mabes TNI," lanjutnya.
Komandan Polisi Militer TNI Mayor Jenderal Dedy Iswanto, mengatakan, berdasarkan pengecekaan data di Mabes TNI nomor plat 3005-00 terregistrasi sebagai mobil dinas di Detasemen Markas Mabes TNI. Namun kendaraan yang digunakan tidak sesuai dengan plat.
“Jenis kendaraan (Pajero) tidak sesuai dengan registrasi yang ada di Mabes TNI. Berdasarkan plat nomor seharusnya adalah mobil sedan Mitshubisi Lancer,” kata Dedy.
Terkait plat dinas TNI yang berpindah dari mobil Lancer ke Pajero, Dedy mengatakan, pihaknya akan menyelidiki dan mengalami kasus tersebut. Pihaknya juga akan menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI.
“Kami akan mengungkap kasus plat dinas TNI ini. Jika sudah terang permasalahannya kami akan menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, akan cari tahu unsur-unsur pelanggaran yang dilakukan untuk selanjutnya. Tentunya dari situ akan kita lihat sanksinya seperti apa,” lanjut Dedy. (AGUIDO ADRI)