Pesenam putri Amerika Serikat Simone Biles mengentak dunia dengan merebut empat emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Dia juga menjadi perempuan pertama yang meraih empat gelar Kejuaraan Dunia All-Around pada 2018. Cedera berkepanjangan kemudian memaksa Biles mengambil keputusan besar, yaitu menjadikan Olimpiade Tokyo 2020 sebagai yang terakhir.
“Saya merasa tubuh saya telah melalui banyak hal dan sekarang hancur berantakan. Ini sulit dikatakan, tetapi saya kesakitan hampir sepanjang waktu. Saya merencanakan Olimpiade Tokyo sebagai yang terakhir,” tutur pesenam berusia 22 tahun itu, seperti dikutip BBC, Jumat (22/3/2019).
Biles mengatakan, dirinya sudah terbiasa menelan rasa sakit dan mengalami cedera. Misalnya, sebagian betisnya pernah sobek dua sampai tiga kali. Pada 2016, Biles mengalami patah tulang rusuk dan bahu. Tanpa disadari, jari-jari kakinya juga hancur setelah Olimpiade Rio 2016.
“Suatu hari, saya menjalani rontgen (bahu), dan dokter bertanya sudah berapa lama kondisinya buruk. Saya mengatakan, saya sudah mengalami itu sekitar dua tahun. Begitulah, saya ingin meloncat di udara sepanjang waktu, tetapi kadang-kadang gravitasi mengatakan tidak,” kata Biles.
Biles sudah mengenal senam sejak usia enam tahun. Sejak 2011, Biles bersaing di level elite. Dia meraih medali emas Olimpiade Rio untuk kategori tim, all-around, kuda-kuda lompat, dan senam lantai. Di Rio, perempuan kelahiran Ohio, 14 Maret 1997, ini juga merebut perunggu kategori balok keseimbangan.
Pesenam bertubuh mungil dengan tinggi 142 cm ini mempertahankan empat gelar juara dunia all-around (2013, 2014, 2015, dan 2018), empat gelar juara dunia senam lantai (2013, 2014, 2015, dan 2018), dua gelar juara dunia balok keseimbangan (2014 dan 2015), dan juara dunia kuda-kuda lompat (2018). Di tingkat nasional, dia memegang gelar juara Amerika Serikat (2013, 2014, 2015, 2016, dan 2018).
Biles menikmati kesuksesan yang hampir tak pernah terjadi sebelumnya di dunia senam. Dia dianggap sebagai pesenam terhebat yang pernah ada. Hanya Svetlana Khorkina yang sudah pensiun yang dapat menandingi dengan meraih 20 medali di Kejuaraan Dunia. Namun, pesenam Rusia itu mengoleksi lima medali emas lebih sedikit dari pencapaian Biles.
Setahun menjelang Olimpiade Tokyo, Biles melakukan sejumlah persiapan seperti berlatih dan mengikuti kejuaraan. Biles mengatakan, tim senam Amerika Serikat bergerak ke arah yang positif, termasuk setelah terungkapnya skandal pelecehan seksual dan pedofilia luar biasa yang menyeret nama dokter di tim senam Amerika Serikat, Larry Nassar.
Biles merupakan satu dari 265 korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Nassar selama 29 tahun melatih tim senam Amerika Serikat. Setelah kasus pelecehan seksual itu terungkap, pada Januari 2018, Nassar mendapat hukuman 175 tahun penjara atas kasus pelecehan seksual dan 60 tahun penjara untuk kasus kepemilikan konten ponografi. Dia didakwa oleh tiga pengadilan berbeda di Amerika Serikat. Nassar dianggap melakukan kejahatan keji sehingga tak layak melenggang di luar jeruji besi.
Melalui akun Instagram, Billes mengatakan, "Sebagian besar dari Anda mengenal saya sebagai gadis yang bahagia, mudah cekikikan, dan energik. Tetapi akhir-akhir ini saya merasa hancur. Semakin keras saya mencoba untuk mematikan suara di kepala, semakin keras suara itu,” tulisnya.
Biles menuturkan, ada banyak alasan mengapa dia enggan membagikan kisah pelecehan seksual yang dialaminya. Biles bahkan menolak hadir di persidangan Nassar karena itu membuatnya trauma. “Tetapi, sekarang saya tahu semua itu bukan salah saya,” katanya. Biles mengatakan, peristiwa pelecehan seksual itu tidak akan menghentikan langkah dan mendefinisikan siapa dirinya.