Sekjen Kemenag menyurati KASN meminta agar merekomendasikan Haris Hasanuddin. Surat itu diterima KASN pada Jumat (22/3/2019).
JAKARTA, KOMPAS —Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M Nur Kholis Setiawan menyurati Komisi Aparatur Sipil Negara untuk meninjau ulang rekomendasi KASN perihal agar tak memilih Haris Hasanuddin sebagai kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur. Namun, KASN melalui dua surat yang dikirimkan ke Kemenag tetap menolak pencalonan Haris.
”Walaupun KASN tak mengubah rekomendasinya, Haris ternyata tetap dilantik. Ketika KASN mau memanggil Sekjen, KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) mengadakan operasi tangkap tangan (OTT),” ujar Nuraida Mokhsen, Komisoner KASN, Jumat (22/3/2019).
Pada Jumat (15/3), KPK menangkap mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy bersama Haris dan Kepala Dinas Kemenag Gresik Muafaq Wirahadi atas dugaan suap jeli beli jabatan di lingkungan Kemenag. Menyusul penangkapan ini, tim penyidik KPK telah menggeledah ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Nur Kholis Setiawan.
KPK menemukan uang Rp 180 juta dan 30.000 dollar Amerika Serikat.
Nuraida menuturkan, pada Januari lalu pihaknya menerima laporan masyarakat bahwa Haris, peserta seleksi jabatan kepala Kanwil Kemenag Jatim, pernah dijatuhi hukuman disiplin. Informasi ini diteruskan ke Kemenag. Namun, pada Februari, pansel meloloskan Haris. KASN pun meminta Menag untuk tidak memilih. Balasan untuk surat kedua KASN ini baru diterima Jumat kemarin meski tertanggal 1 Maret.
Terkait lolosnya Haris, Nuraida mengatakan, hal itu terjadi karena ketidakakuratan data terkait rekam jejak Haris yang diberikan Inspektorat Jenderal Kemenag. Posisi Irjen dirangkap oleh Sekjen. Data hukuman disiplin itu tidak disampaikan kepada pansel. Untuk menuntaskan masalah ini, KASN akan memanggil Menag, Sekjen, pansel, dan pihak terkait.
Sebut Khofifah
Sementara itu, Romahurmuziy membantah terlibat jual beli jabatan di Kemenag. Ia mengklaim hanya meneruskan aspirasi sejumlah pihak termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Asep Saifuddin Halim.
”Beliau mengatakan, ’Mas Romy, percayalah dengan Haris. Karena Haris ini orang yang pekerjaannya bagus sehingga ke depan sinergi dengan pemprov itu lebih baik,” ujarnya mengutip perkataan Khofifah.
Berdasarkan penelusuran, Haris adalah menantu M Roziqi yang pernah menjabat ketua Tim Sukses Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak pada Pilkada Jawa Timur 2018. Roziqi juga pernah menjabat sebagai kepala Kanwil Kemenag Jatim.
Terkait nama-nama itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah enggan berspekulasi. Sementara Khofifah hingga semalam pukul 21.00 WIB belum berhasil dikonfirmasi seputar pernyataan Romahurmuziy. Adapun KH Asep menyanggah pernyataan Romahurmuziy. ”Saya hanya mengatakan padanya bahwa dia (Haris) pernah jadi santri saya,” katanya. (BRO/ETA/IAN/E02)