UDINE, SABTU – Proyek peremajaan di tubuh timnas sepak bola Italia mulai berbuah hasil positif. Tim “Gli Azzurri” menggulung Finlandia 2-0 lewat barisan pemain remajanya, seperti Moise Kean, di laga perdana kualifikasi Piala Eropa 2020, Minggu (24/3/2019) dini hari WIB di Italia.
Kean, pemain kelahiran tahun 2000 pertama yang membela Gli Azzurri, mencetak gol kedua Italia pada laga di Stadion Friuli, Udine, Italia itu. Berkat golnya ini, striker Juventus itu melewati capaian sejumlah legenda Italia seperti Gianni Rivera, Giuseppe Meazza, dan Carlo Rampini.
Kean tercatat sebagai pemain termuda kedua di sepanjang sejarah yang mencetak gol untuk Azzurri, yaitu berusia 19 tahun dan 23 hari. Ia jauh lebih muda dari striker legendaris Italia dan Inter Milan, Meazza, ketika mencetak gol untuk Azzurri pada 1930 silam. Saat itu, Meazza mencetak gol pada usia 19 tahun dan 170 hari.
Bruno Nicole, legenda Juventus di era 1950-an, menjadi satu-satunya pemain Italia yang melampaui rekor Kean tersebut. Nicole mulai mencetak gol untuk Azzuri pada usia 18 tahun dan 258 hari, yaitu ketika menghadapi Perancis 2-2 di laga persahabatan di Paris pada 1958 silam.
“Saya lebih dari senang (dengan rekor itu). Saya melihatnya sebagai motivasi ekstra untuk tetap bekerja keras. Masih banyak rekor-rekor lainnya yang ingin saya pecahkan,” ujar Kean penuh kepercayaan diri seusai laga itu seperti dikutip Football-Italia.
Selain Kean, pemain muda Italia lainnya, Nicolo Barella, juga tampil mengilap di laga itu. Gelandang Cagliari berusia 22 tahun itu mencetak gol pembuka Azzurri di laga itu. “Ini adalah start positif. Itu akan kian mendorong antuasisme yang tengah dipanen beberapa bulan terakhir ini,” tutur Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) Gabriele Gravina menyambut kemenangan itu.
Kean dan Barella mewakili proyek besar sepak bola Italia, yaitu peremajaan sekaligus revolusi pasca-kegagalan tampil di Piala Dunia Rusia 2018 silam. Sejak kegagalan itu, Italia melakukan pembenahan masif, yaitu antara lain merombak pengurus FIGC dan staf pelatih timnas Italia. Gli Azzurri kini menjalani tahun keduanya bersama pelatih Robero Mancini.
Sejak ditangani eks pelatih Manchester City itu, banyak “darah muda” di Italia yang dipromosikan tampil di Azzurri. Selain Kean dan Barella, ada Nicolo Zaniolo, gelandang 22 tahun yang disebut-sebut memiliki bakat seperti legenda AS Roma, Francesco Totti. Zaniolo mewujudkan debutnya di Azzurri sebagai pemain pengganti pada laga di Udine itu.
“Ini adalah mimpi masa kanak-kanak yang menjadi kenyataan. Mulai sekarang, saya harus berlatih lebih keras. Saya sadar betul, bisa masuk ke tim ini adalah hal sulit. Jauh lebih sulit lagi untuk tetap ada di tim ini,” ujar Zaniolo mengungkapkan tingginya persaingan untuk bisa menembus Azzurri.
Eksperimen
Zaniolo memang benar. Sejak mengambil alih kursi pelatih Azzurri dari Gian Piero Ventura pada Mei 2018 lalu, Mancini banyak memanggil wajah-wajah baru. Mancini masih terus bereksperimen untuk mencari susunan pemain yang tepat di timnya. Itu memunculkan statistik menarik. Sebanyak 15 gol terakhir Azzurri dicetak 15 pemain berbeda, yaitu mulai dari Kean hingga Manolo Gabbiadini.
Meskipun didominasi pemain muda, Mancini masih memercayakan lini bertahan ke para bek kawakan seperti duo Juventus, Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci. Gawang Azzurri pun tidak pernah kebobolan di empat laga terakhirnya. Ini adalah rekor terbaik tim itu sejak Juni 2016 silam, yaitu saat masih diasuh pelatih Antonio Conte.
Bersama Mesir, Italia kini memuncaki grup J kualifikasi Piala Eropa 2020. Grup itu dihuni empat tim lainnya, yaitu Bosnia, Armenia, Finlandia, dan Liechtenstein. Sementara itu, di grup F, Spanyol hanya bisa menang tipis, 2-1, atas Norwegia pada laga di Valencia. Bek veteran, Sergio Ramos, menjadi pahlawan kemenangan “La Furia Roja” yang diasuh pelatih Luis Enrique. (AFP)