Kecelakaan Laut Pantai Selatan Meningkat, Petugas Dilatih SAR
Puluhan petugas, relawan, dan pemuda desa kelompok sadar wisata Kebumen dan Purworejo dilatih penjagaan laut serta proses SAR. Korban terseret ombak pantai selatan terus meningkat dari 11 meninggal tahun 2017 menjadi 21 meninggal pada 2018.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS – Puluhan petugas, relawan dan pemuda desa dari kelompok sadar wisata di Kebumen dan Purworejo dilatih penjagaan laut serta proses SAR (search and rescue) kecelakaan air. Kasus wisatawan dan nelayan tenggelam terseret ombak di pantai selatan terus meningkat.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kebumen, jumlah korban tewas akibat kecelakaan air meningkat sejak 2 tahun terakhir. Pada 2017, tercatat ada 11 orang meninggal dunia, 5 orang hilang, dan 2 orang luka akibat kecelakaan air.
Angka itu meningkat pada 2018 menjadi 21 orang meninggal dunia dan 2 orang hilang. Tahun 2019 ini sudah ada dua kasus kecelakaan air.
Oleh sebab itu, pengawasan, imbauan, dan kesiapsiagaan petugas di objek wisata pantai ditingkatkan untuk menekan potensi kecelakaan air di pantai.
“Ada 70 peserta dari Kebumen dan 15 peserta dari Purworejo. Pelatihan digelar bersama karena pantai di Kebumen dan Purworejo menyambung. Bentangan pantai di Kebumen sepanjang 57, 8 kilometer,” kata Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kebumen Azam Fatoni, Senin (25/3/2019) saat dihubungi dari Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Azam mengatakan, objek wisata pantai di Kebumen tidak semua dikelola oleh pemerintah kabupaten, tetapi ada juga yang dikelola desa. Untuk meningkatkan kapasitas petugas, pelatihan dasar-dasar penyelamatan kecelakaan laut digelar serta penjagaan dan pengawasan aktivitas wisatawan di pantai ditingkatkan.
“Imbauan agar tidak mandi di pantai banyak dipasang di pantai. Selain itu, pada hari Minggu atau libur, petugas juga menggunakan pengeras suara mengingatkan wisatawan agar tidak mandi di pantai,” tuturnya.
Azam menyampaikan, selain pelatihan, pada 2020 mendatang akan dianggarkan sebesar Rp 100 juta untuk pengadaan perlengkapan keselamatan air seperti pelampung. Korban yang tergulung ombak biasanya langsung tenggelam dan baru dapat ditemukan beberapa hari setelah kejadian. Kondisi ombak yang tinggi pun berbahaya bagi tim penyelamat jika tidak dilengkapi perlengkapan standar seperti pelampung.
Korban yang tergulung ombak biasanya langsung tenggelam dan baru dapat ditemukan beberapa hari setelah kejadian. (Azam Fatoni)
Tahun 2019 dua kecelakaan air terjadi di awal bulan Maret dan hari Minggu lalu. "Awal bulan Maret ada seorang nelayan yang tenggelam dan meninggal saat mencari ikan. Minggu (24/3/2019) sore lalu ada seorang wisatawan terseret ombak di Pantai Bocor, Desa Setrojenar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kebumen Eko Widianto.
Komandan SAR Lawet Perkasa Kebumen Bejo Priyono menyampaikan, lebih dari 50 personel dan relawan dikerahkan untuk mencari seorang korban tenggelam pada Minggu lalu. Korban bernama Maruf Al Natazah (10) asal Kelurahan Sidanegara, Cilacap hanyut sekitar pukul 16.30. “Korban mandi bersama teman-temannya kemudian ada ombak besar lalu terseret,” kata Bejo.
Menurut Bejo, pencarian korban dilakukan di tiga titik, yaitu sebelah barat, timur dan sekitar lokasi tenggelamnya korban. “Radius pencarian sampai 5 kilometer. Arus kuat mengarah ke arah timur,” ucap Bejo.
Eko menyampaikan, pihaknya juga melatih sekitar 45 orang relawan dan komunitas SAR untuk membantu proses penyelamatan korban laka air. “Karakter ombak yang besar di pantai selatan tidak memungkinkan untuk pengoperasian perahu karet. Jika ada laka air, biasanya tim relawan meminjam perahu nelayan dan juga berkoordinasi dengan para nelayan untuk membantu mencari korban,” papar Eko.
Eko menegaskan, para wisatawan dilarang mandi atau berenang di laut karena sangat berbahaya. Apalagi tinggi ombak beberapa hari terakhir berkisar 2,5 meter hingga 3 meter. “Jika sudah tergulung ombak, dalam hitungan menit biasanya korban tenggelam lalu hilang,” tuturnya.