KAIRO, KOMPAS— Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) segera beralih dari kekuatan yang memiliki wilayah menjadi sel-sel tidur. Metamorfosis gerakan ini menyusul jatuhnya wilayah pertahanan terakhir NIIS di Desa Baghouz, Provinsi Deir el-Zor, Suriah timur, Sabtu (23/3/2019), ke Pasukan Demokratik Suriah (SDF).
SDF, yang berintikan milisi Arab dan Kurdi dengan tulang punggung milisi Unit Pelindung Rakyat (YPG), mulai melancarkan serangan ke Baghouz, 9 Februari lalu.
Wakil komandan pasukan koalisi internasional, Mayor Jenderal Christopher Ghika yang berasal dari Inggris kepada koran Asharq Al-Awsat, Minggu (24/3), mengatakan, NIIS segera menjadi kekuatan sel-sel tidur setelah jatuhnya Baghouz. Ia menyebut NIIS masih memiliki sekitar 20.000 pengikut di Irak dan mempunyai jumlah yang besar juga di Suriah.
Perlu taktik berbeda
Menurut Ghika, sel-sel tidur NIIS itu setiap saat bisa bangun lagi dan melancarkan serangan gerilya dengan cara meledakkan bom, serangan bunuh diri, dan pembunuhan terencana.
Karena itu, perang melawan NIIS belum berakhir dan akan terus berlanjut, tetapi dengan taktik berbeda melalui cara membangun atau bekerja sama dengan kekuatan lokal untuk memburu sel-sel tidur NIIS dan jaringannya itu.
Menurut Ghika, kemenangan atas NIIS masih juga belum sempurna karena Pemimpin NIIS Abu Bakar Al-Baghdadi masih belum jelas nasibnya.
Kantor berita AFP melansir, Baghdadi kemungkinan bersembunyi di sebuah goa di gurun Badia, Suriah tenggara, yang berbatasan dengan Irak dan Jordania.
AS telah mengumumkan akan memberi hadiah 25 juta dollar AS kepada siapa pun yang bisa membantu menunjukkan tempat persembunyian Baghdadi.
Sebelumnya, Sekjen PBB Antonio Guterres dalam laporannya di Dewan Keamanan PBB, Februari lalu, menyampaikan, NIIS kini dalam masa transisi dari era kepemimpinan sentralistis di bawah komando Baghdadi ke era sel-sel tidur yang tersebar di sejumlah wilayah di Irak dan Suriah.
Meski demikian, menurut Ghika, jatuhnya Baghouz ke tangan SDF adalah prestasi besar karena mengakhiri basis kekuatan (wilayah, penduduk, dan sumber alam) NIIS.
Seperti diketahui, NIIS pada masa kejayaannya tahun 2014-2015 menguasai wilayah seluas 88.000 kilometer persegi. Wilayah itu membentang dari Provinsi Aleppo, Suriah di barat hingga kota Tikrit, Irak timur. Wilayah kekuasaan NIIS tersebut berpenduduk sekitar 8 juta jiwa atau sama dengan penduduk Swiss.