Semua Sekolah di Indonesia Ditargetkan Terhubung Internet
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·4 menit baca
ENDE, KOMPAS - Pemerintah menargetkan seluruh sekolah yang ada di Indonesia akan terhubung dengan internet. Selain dengan memanfaatkan infrastruktur jaringan tulang punggung Palapa Ring, pemerintah juga akan menyediakan satelit internet berkecepatan tinggi.
Hal ini dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara saat mengunjungi SMAN Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Senin (25/3/2019). Acara ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi I DPR RI Andreas Hugo Pareira dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi.
Rudi menerangkan, saat ini terdapat sekitar 214.000 sekolah dari tingkat SD hingga SMA di seluruh Indonesia. Sementara hingga Maret 2019, Kemkominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) mencatat, pemerintah sudah membuat 4.100 titik akses internet di seluruh Indonesia. Dari jumlah titik itu, sekitar 56 persen merupakan sekolah, salah satunya SMAN Detusoko.
“Target kami, tidak ada lagi sekolah yang tidak terhubung dengan internet,” kata Rudi, di sela “Sosialisasi Indonesia Merdeka Sinyal”.
Rudi mengatakan, internet menjadi kebutuhan mutlak bagi dunia pendidikan. Rudi mengenang waktu ia masih sekolah dasar. Waktu itu ia bertanya, “Mengapa hasil dua kali dua dan dua tambah dua sama-sama berjumlah empat? Apa bedanya kali dan tambah jika hasilnya sama?”. Guru Rudi hanya menjawab agar dirinya menghafal saja hasil operasi matematika tersebut.
“Kita tak boleh hanya mengajarkan murid hanya menghafal, sebab itu menghambat proses kreatif mereka. Kehadiran internet akan membantu mereka berpikir kreatif,” katanya.
Pada kesempatan ini, Rudi melaporkan perkembangan proyek Palapa Ring yang akan menghubungkan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Palapa Ring terbagi dalam tiga paket. Paket Barat yang menjangkau Riau, Kepulauan Riau, dan Natuna dengan panjang serat optik mencapai 2.000 kilometer, telah beroperasi Maret 2018. Sementara Paket Tengah yang menghubungkan akses pita lebar dari Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Kepulauan Sangihe-Talaud, dengan serat optik 2.700 kilometer juga sudah beroperasi Januari kemarin. “Kalau Paket Timur belum, progresnya baru 94 persen,” jelasnya.
Paket Timur menjangkau wilayah Maluku, NTT, Papua Barat dan pedalaman Papua. Menurut Rudi, medan di Papua Barat dan pedalaman Papua sangat berat dan wilayahnya juga luas. “Khususnya Papua dan Papua Barat itu kami membangun di 41 kabupaten,” katanya.
Dia melanjutkan, ketika proyek tulang punggung ini selesai, seluruh kabupaten/kota akan terhubung dengan internet. Kendati demikian, layanan ini belum bisa sampai ke tingkat kecamatan hingga pedesaan. Ini disebabkan oleh kontur sebagian wilayah Indonesia yang sulit dilalui oleh serat optik.
Oleh sebab itu, kehadiran satelit internet berkecepatan tinggi menjadi penting. Hal ini sudah dicanangkan pemerintah sejak dua tahun lalu. Rencananya, satelit itu berkapasitas 150 giga bita, dengan anggaran kasar sekitar Rp 20 triliun. Pada April mendatang, pemerintah akan mengumumkan pemenang tender proyek yang dicanangkan selesai tahun 2022 itu.
“Saya tipikal orang yang bekerja tidak sabaran. Menjelang tahun 2022, kalau ada swasta yang mempunyai satelit yang sesuai dengan klasifikasi, kita akan sewa,” katanya. Salah satu yang dilirik pemerintah adalah satelit milik PT Pasifik Satelit Nusantara, yang mempunyai satelit broadband pertama di Indonesia dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS).
Wajib
Andreas Hugo Pareira menambahkan, negara wajib menyediakan sinyal internet bagi seluruh rakyat Indonesia, terlebih bagi masyarakat Ende. Andreas sering mendapat keluhan dari warga setempat tentang buruknya jaringan internet di tempat ini. Anggota dewan dari PDIP ini mengistilahkannya dengan GSM: geser sedikit mati.
Menurutnya, menghadirkan sinyal internet adalah wujud dari persatuan Indonesia dari segi telekomunikasi dan informasi. Terlebih, Ende punya momen historis tentang cikal persatuan di Indonesia. Di tempat ini, Bung Karno menemukan embrio tentang Pancasila yang menjadi dasar filosofis bangsa Indonesia.
Di sisi lain, Theresia Kambe (18), siswa kelas XII SMAN Detusoko, merasakan betul manfaat dari akses internet yang disediakan pemerintah di sekolahnya. Dengan internet, dia belajar kritis menerima informasi. Dia pun juga berkenalan dengan istilah hoaks.
Beberapa waktu lalu, ia mendapat sebaran informasi dari facebook. Informasi itu menyatakan bahwa mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang baru bebas dari penjara, akan menggantikan calon wakil presiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin.
Ia tidak langsung percaya dengan informasi tersebut. Theresia berdiskusi bersama guru dan teman-temannya terkait hal itu. Dengan demikian, Theresia mengerti bahwa jaringan internet bisa bermata dua. Ada informasi positif dan ada juga informasi negatif.