HANOI, SENIN — Tim nasional sepak bola Indonesia U-23 mulai menatap SEA Games 2019 di Filipina seusai dipastikan gagal menembus babak utama Piala Asia U-23 Thailand 2020. Laga terakhir Grup K kontra Brunei Darussalam di kualifikasi Piala Asia U-23, Selasa (26/3/2019) ini, merupakan bagian dari persiapan ke SEA Games tersebut.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia Indra Sjafri, Senin (25/3), mengaku kecewa dengan kekalahan 0-1 dari Vietnam di laga kualifikasi Piala Asia U-23 pada laga Minggu (24/3). Mereka pun gagal memenuhi salah satu target yang dibebankan PSSI tahun ini, yaitu meraih tiket ke babak utama Piala Asia U-23 2020.
Meskipun demikian, Indra berkata, pihaknya masih memiliki satu target tersisa pada tahun ini, yaitu meraih medali emas SEA Games 2019 di Filipina. “Untuk itu, selanjutnya, kami akan fokus di SEA Games. Saya diberti tugas di Piala AFF (U-22), (Kualifikasi) Piala Asia U-23, dan SEA Games. Saya akan konsisten dengan itu,” ujarnya dikutip dari PSSI.
Timnas Indonesia U-23 berlatih seperti biasanya pada Senin, meskipun telah gagal meraih target lolos ke babak utama Piala Asia U-23. Latihan itu merupakan persiapan untuk menghadapi Brunei di laga terakhir kualifikasi. Bek Indonesia, Nurhidayat, berkata, timnya akan tetap berupaya tampil maksimal di laga kontra Brunei.
Duel yang tidak lagi menentukan lolos tidaknya tim ke babak utama ini setidaknya mempertaruhkan harga diri kedua tim. Baik Indonesia dan Brunei belum pernah meraih satu kemenangan, bahkan gol, pun dari dua laga di grup K kualifikasi Piala Asia U-23. Sepanjang sejarah keikutsertaan di kualifikasi Piala Asia itu, Indonesia belum pernah menjadi tim juru kunci di penyisihan grup.
Indra berkata, pihaknya telah mempelajari cara bermain Brunei di dua laga terakhir mereka, yaitu kontra Vietnam dan Thailand. Di kedua laga itu, Brunei masing-masing digilas 6-0 dan 8-0. “Mereka kerap melakukan pertahanan mendalam. Kami tadi berlatih bagaimana cara membongkar pertahanan seperti ini. Mudah-mudahan, laga besok bisa berjalan sesuai rencana,” ujarnya, kemarin.
Duel melawan tim dengan pertahanan mendalam ini bisa menjadi pelajaran bagi tim Garuda Muda dalam upaya menatap SEA Games 2019 yang akan digelar akhir November ini. Brunei pun kemungkinan kembali menjadi lawan tanding Indonesia di ajang itu. Terakhir kali Indonesia meraih medali emas SEA Games dari cabang sepak bola adalah pada 1991 silam.
Duel kontra Brunei sore ini, ungkap Indra, menjadi peluang timnya untuk menjajal kemampuan sejumlah pemain Garuda Muda yang belum mendapatkan menit bermain cukup. Mereka ini antara lain adalah gelandang Hanif Sjahbandi dan striker Dimas Drajad. “Bakal banyak rotasi (pemain). Saya akan mencoba pemain-pemain yang belum sempat tampil,” ujar Indra kemudian.
Tim Guus Hiddink
Adapun laga lainnya di grup K akan mempertemukan Thailand dan Vietnam. Laga ini akan mempertaruhkan posisi puncak grup sekaligus tiket otomatis ke babak utama Piala Asia U-23 2020 yang akan digelar di Thailand. Baik Thailand maupun Vietnam sama-sama mengemas poin enam di dua laga terakhir.
Tuan rumah Vietnam sangat bersemangat di laga ini karena mereka didukung penuh penonton. Kepercayaan diri mereka juga bertambah seusai mengalahkan Indonesia 1-0 secara dramatis di menit injury time babak kedua.
Di grup lainnya, yaitu J, Malaysia memiliki kans untuk menjadi juara grup dan meraih tiket otomatis ke Thailand. Syaratnya, mereka harus bisa mengalahkan China, tim yang kini diasuh pelatih berkelas dunia, Guus Hiddink. Malaysia dan Thailand mengemas poin serupa, yaitu enam. Mereka hanya dibedakan selisih gol, yaitu China 13 gol adapun Malaysia enam gol.