Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan, jika dia memenangi Pemilihan Presiden 2019, dana otonomi khusus Aceh akan diperpanjang.
Oleh
ZULKARNAINI
·4 menit baca
LHOKSEUMAWE, KOMPAS — Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo, menyatakan, jika dia memenangi Pemilihan Presiden 2019, dana otonomi khusus Aceh akan diperpanjang. Jokowi pun sangat optimistis warga Aceh akan memberikan kepercayaan kepada dirinya untuk kembali memimpin Indonesia.
Jokowi melakukan kampanye di Lhokseumawe, Aceh, Selasa (26/3/2019). Kampanye berlangsung di aula Hotel Lido Graha. Aula berkapasitas 200 orang itu penuh. Warga lainnya menyaksikan orasi pidato Jokowi melalui monitor yang dipasang di setiap tenda. Di aula itu, Jokowi bertemu dengan ulama Aceh, tokoh perempuan, dan perwakilan partai pengusung.
Jokowi didampingi istrinya, Nyonya Iriana, dan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir. Kehadiran Jokowi disambut salawat badar. Meskipun cuaca panas, warga antusias mengikuti kegiatan itu hingga selesai.
Pertemuan diawali sambutan Ketua Sekretariat Bersama Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Kamaruddin Abubakar, dan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Aceh Irwansyah. Kamaruddin merupakan Sekretaris Partai Aceh dan Irwansyah merupakan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Nasional Aceh.
Kamaruddin mengatakan, warga Aceh sangat berharap agar dana otonomi khusus (otsus), yang akan berakhir pada 2028, dapat diperpanjang. Sebab, Aceh masih sangat membutuhkan dukungan penuh pemerintah pusat untuk membangun daerah. Konflik berkepanjangan yang melanda Aceh pada masa lalu membuat daerah itu jauh tertinggal dibandingkan provinsi lain.
”Kami komitmen memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin di Aceh, tetapi kami berharap kepada Bapak agar dana otonomi khusus diperpanjang,” kata Kamaruddin.
Pemberian dana otsus untuk Aceh tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Sejak 2008 hingga 2018, jumlah dana otsus yang diterima Aceh mencapai Rp 56,5 triliun. Dana itu menjadi penopang pertama pembangunan Aceh.
”Kepemimpinan Jokowi harus berlanjut. Di Aceh, kami memenangi 60 persen. Kami bersatu padu untuk memenangkan Jokowi,” kata Kamaruddin.
Jokowi pun langsung menanggapi terkait permintaan perpanjangan dana otsus Aceh. ”Saya akan perjuangkan dana otsus untuk Aceh agar diperpanjang. Bapak, Ibu, harus percaya soal itu,” kata Jokowi.
Namun, ia menambahkan, usaha memperpanjang dana otsus baru dapat dilakukan jika dia memenangi pilpres pada tahun ini. Oleh karena itu, Jokowi meminta tim pemenangan bekerja keras di lapangan, menyampaikan hasil program yang telah dilakukan dan program masa akan datang.
Jokowi menuturkan, selama 4,5 tahun, pemerintah pusat membangun Aceh, di antaranya membangun Jalan Tol Sumatera dan penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun. Jalan Tol Banda Aceh pun saat ini dalam proses pembangunan. Keberadaan jalan tol itu dinilainya akan membuat Aceh semakin pesat berkembang karena mobilitas orang dan barang kian mudah serta harga-harga barang menjadi kompetitif.
Sementara KEK Arun juga telah ditetapkan. Jokowi berharap KEK Arun menjadi pusat investasi baru di Aceh. ”KEK Arun menyerap tenaga kerja lokal. Saat ini, di lapangam, ada beberapa tahapan yang sedang diperbaiki,” ujarnya.
Jokowi menambahkan, program unggulan, seperti Kartu Indonesia Pintar, tetap dilanjutkan. Bahkan, pada periode kedua, Jokowi mengatakan akan menyubsidi biaya pendidikan sampai ke perguruan tinggi bagi anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, kartu sembako murah dan kartu prakerja juga akan diluncurkan.
Jangan pemilu membuat kita terpecah. Gunakan hak pilih. Namun, ingat, persaudaraan dan keutuhan bangsa adalah yang utama.
Program lain yang akan dikembangkan adalah wirausaha bagi santri di pondok pesantren melalui pembentukan balai latihan kerja (BLK). ”Tahun ini, ada 1.000 BLK di pesantren akan kami bentuk. Ini sangat efektif untuk meningkatkan daya saing dan sumber daya manusia,” ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, dunia pesantren harus didukung penuh karena dalam sejarah, santri memiliki andil besar terhadap pemajuan bangsa. Jokowi pun akan mempercepat pengesahan Rancangan Undang-Undang Pondok Pesantren agar ada payung hukum dalam menyusun program serta alokasi anggaran bagi pondok pesantren.
Tokoh Nahdlatul Ulama Aceh, Abu Waled Nurzahri, mengatakan, Jokowi memiliki perhatian terhadap Islam, salah satunya dengan ditetapkannya Hari Santri Nusantara. Jokowi adalah presiden pertama yang menetapkan hari santri. ”Apalagi, wakilnya (cawapres) dari ulama. Kami tidak ragu kepedulian Jokowi terhadap pesantren,” kata Nurzahri.
Di akhir pertemuan, Jokowi meminta warga Aceh tidak golput dan tetap menjaga persaudaraan. ”Jangan pemilu membuat kita terpecah. Gunakan hak pilih. Namun, ingat, persaudaraan dan keutuhan bangsa adalah yang utama,” ujar Jokowi.