Roket Hantam Tel Aviv
Sebuah roket dari Jalur Gaza kembali menghantam Israel dan melukai tujuh orang pada Senin (25/3/2019) pagi. Serangan ini terjadi hanya 15 hari sebelum pemilu Israel digelar.
KFAR SABA, SENIN— Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya memperpendek kunjungannya ke Amerika Serikat menyusul serangan roket atas Tel Aviv, dan akan segera kembali ke Israel setelah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Sedianya Netanyahu akan menghadiri acara kongres tahunan komunitas lobi Yahudi di AS (AIPAC) yang dimulai Senin kemarin. Namun, setelah sebuah roket menghantam Israel, Netanyahu memilih kembali ke Israel.
PM Netanyahu berjanji akan membalas sangat kuat serangan roket itu. Netanyahu menyebut serangan itu sebagai aksi kriminal terhadap negara Israel.
Bagi Netanyahu dan kubu kanan Israel, serangan roket tersebut menjatuhkan citra Pemerintah Israel menjelang pemilu sehingga memunculkan kesan Pemerintah Israel gagal melindungi rakyatnya.
Sebelum serangan roket, PM Netanyahu merasa diuntungkan secara politik oleh cuitan Presiden AS Donald Trump, Kamis pekan lalu, tentang pentingnya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan di Suriah.
Wartawan Kompas di Mesir, Musthafa Abd Rahman,melaporkan, publik Israel sangat terkejut atas jangkauan tembak roket dari jalur Gaza yang mampu mencapai Tel Aviv. Roket tersebut menghancurkan sebuah rumah di permukiman petani di Mishmeret, sebelah utara Kota Kfar Saba dekat Tel Aviv. Sebanyak enam orang dari satu keluarga terluka.
Namun, Bintang Daud Merah Israel menyatakan, total, mereka merawat tujuh orang, termasuk dua perempuan yang terluka sedang. Korban lainnya termasuk dua anak dan seorang bayi terluka ringan.
Rumah yang terkena roket di Mishmeret ditinggalkan dalam keadaan rusak, ubin yang hancur, perabotan yang rusak, dan puing-puing lain berserakan. Sebuah tempat tidur bayi juga hancur dan dua anjing keluarga mati.
”Sungguh keajaiban bahwa tak ada yang meninggal,” kata Assi Dvilanski, paramedis Bintang Daud Merah yang termasuk pertama kali datang ke lokasi serangan.
Tel Aviv yang terletak di tepi Laut Tengah dengan populasi 3,8 juta jiwa merupakan kota terbesar di Israel serta menjadi pusat ekonomi dan perdagangan. Di kota ini terdapat Bandara Internasional Ben Gurion yang menjadi pintu keluar dan masuk Israel.
Serangan
Juru bicara militer Israel, Mayor Mika Lifshitz, mengatakan, roket berdaya jangkau hingga 120 kilometer itu adalah roket rakitan.
Serangan roket itu terjadi pada saat ketegangan meningkat menjelang peringatan protes warga Palestina di Jalur Gaza yang mencoba menerobos blokade Israel. Serangan roket terakhir yang mampu mencapai Tel Aviv terjadi saat perang Hamas-Israel tahun 2012.
Sejauh ini belum ada faksi di Gaza yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan roket itu. Namun, militer Israel langsung menuduh kelompok militan Hamas yang berada di balik serangan roket itu.
Pejabat Hamas menyangkal tuduhan Israel itu. ”Tak ada satu pun dari kelompok militan, termasuk Hamas, yang berminat menembakkan roket dari Jalur Gaza ke musuh,” kata pejabat yang tidak ingin disebut namanya kepada AFP. Pejabat itu juga menambahkan bahwa pesan yang sama telah disampaikan kepada Mesir yang selama ini menjadi mediator antara Israel dan Hamas.
Harian Israel, Haaretz, mengungkapkan, salah seorang pejabat Hamas telah menghubunginya dan menyampaikan bahwa serangan roket ke Tel Aviv itu mungkin dilakukan secara keliru atau dilakukan individu tanpa koordinasi dengan faksi mana pun di Gaza.
Sebaliknya, Sekjen Faksi Jihad Islami di Jalur Gaza, Ziyad al-Nakhalah, memberi peringatan keras terhadap Israel jika melancarkan serangan besar ke Jalur Gaza. Nakhalah berjanji akan melancarkan serangan balasan jika Israel melakukan serangan militer ke Jalur Gaza. Di Jalur Gaza, Jihad Islami merupakan faksi terbesar kedua setelah Hamas.
Pasca-serangan roket, Israel segera menutup pintu gerbang Beit Hanoun di Jalur Gaza Utara dan pintu gerbang Kerem Shalom di Jalur Gaza Selatan. Israel membatasi pula gerak nelayan Palestina di pantai Jalur Gaza. Ia juga menambahkan, pasukan telah digerakkan menuju kawasan di dekat perbatasan Israel-Jalur Gaza dan memanggil pasukan cadangan.
Sebelum serangan roket Senin kemarin, dua roket juga ditujukan ke Tel Aviv pada 14 Maret 2019. Tidak ada korban meninggal dan kerusakan berarti. Baik Hamas maupun Jihad Islami menyatakan tidak bertanggung jawab atas serangan roket tersebut.
(AP/AFP/REUTERS/ADH)