Kemampuan dan kapasitas kelompok difabel masih dipandang sebelah mata dalam meminimalkan resiko bencana. Mereka kerap dianggap sekadar objek yang perlu dibantu.
Oleh
Ayu Sulistyowati
·2 menit baca
BULELENG, KOMPAS - Kemampuan dan kapasitas kelompok difabel masih dipandang sebelah mata dalam meminimalkan resiko bencana. Mereka kerap dianggap sekadar objek yang perlu dibantu.
"Difabel masih dianggap pesakitan. Padahal, difabel bukan orang sakit yang selalu dianggap minta belas kasihan," kata Cristina Maria, relawan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Bali di sela-sela acara temu Dharma Relawan Adhirajasa, di Perkemahan Nangun Kerti, Buleleng, Bali, Rabu (27/3/2019).
Christina mengatakan, ketimbang dikasihani, difabel ingin dilibatkan mengurangi dampak bencana. Mereka perlu informasi mitigasi bencana saat hidup di daerah rawan bencana.
Kusmiran, perwakilan HWDI Sulawesi Tengah mengatakan, difabel kerap dianggap minta belas kasihan di lokasi bencana. Padahal, kemampuan bertahan kelompok difabel banyak teruji lebih gigih menghadapi bencana.
Fahrunnisaa Kadir, perwakilan Arbeiter Samariter Bund Indonesia and The Philippines, organisasi yang fokus membangun ketangguhan melalui pembangunan inklusif dan sadar risiko, berharap kondisi ini tidak berlarut-larut. Ia berharap, pemerintah melalui Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), membantu menyadarkan banyak pihak tentang ketangguhan difabel meminimalkan resiko bencana.
Kepala Sub Direktorat Peran Masyarakat di BNPB Pangarso Suryotomo mengakui, pengakuan pada kemampuan difabel di bidang kebencanaan masih minim. Saat ini, baru delapan kabupaten di Jawa Tengah yang membentuk unit difabel.
"Mendorong keterlibatan difabel mengurangi resiko bencana masih jadi pekerjaan rumah bagi BNPB. Kesadaran harus terus dibangun," jelas Pangarso.
Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.