Pangkalan Angkot dan Ojek Daring di Stasiun MRT Belum Tersedia
Oleh
hamzirwan hamid
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menjelang operasi komersial moda raya terpadu atau MRT pada 1 April 2019, penataan kawasan stasiun moda raya terpadu belum selesai. Angkutan perkotaan dan ojek daring masih parkir dan melayani penumpang di kawasan stasiun MRT.
Berdasarkan pantauan sejak Senin (25/3/2017) hingga Rabu (27/3/2019), angkutan perkotaan (angkot) dan ojek daring melayani penumpang di sekitar pintu masuk Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Meskipun sudah ada spanduk larangan parkir, angkot masih menunggu penumpang di sekitar jalur bus Transjakarta.
Jumawi (50), pengemudi Angkot 106 rute Parung-Lebak Bulus, mengatakan belum mendapat pemberitahuan lokasi pangkalan angkot di sekitar stasiun. Ia menunggu penumpang di sekitar stasiun agar cepat mendapat penumpang.
”Kalau ada tempat khusus, kami ikut saja. Sementara ini belum ada. Kalau saya tidak parkir di sini, tidak dapat penumpang,” katanya, Rabu.
Ia sengaja mendekat ke stasiun MRT untuk mendapatkan penumpang yang baru turun dari bus Transjakarta dan MRT. Jumawi tidak sendiri. Terlihat sekitar enam angkot parkir di sisi utara halte bus Transjakarta yang terintegrasi dengan Stasiun MRT Lebak Bulus.
Pada waktu-waktu sibuk antara pukul 15.00 dan 18.00 WIB, terjadi kepadatan kendaraan di Jalan RA Kartini, di bawah stasiun layang MRT Lebak Bulus. Hal itu juga terlihat di Stasiun MRT Blok M yang terletak di sekitar pusat perbelanjaan.
Selain itu, masih ada ojek daring melayani penumpang di bawah stasiun layang. Beberapa di antara pengemudi berhenti cukup lama. Awing (33), pengemudi ojek daring, mengatakan tidak mengetahui titik khusus bagi ojek daring menaikturunkan penumpang.
”Saya dengar-dengar mau disediakan tempat khusus, tetapi saya cari tadi belum ada tanda-tandanya,” ucapnya saat ditemui di sekitar Stasiun MRT Blok M.
Finalisasi
Titik-titik untuk menaikkan dan menurunkan penumpang angkot dan ojek daring sudah ditentukan PT MRT. Namun, lahan khusus itu belum sepenuhnya tersedia di sekitar stasiun.
Dalam paparan persiapan operasi MRT Jakarta, Jumat lalu, Direktur Utama PT MRT William Sabandar mengatakan, area di sekitar stasiun akan dikhususkan untuk bus Transjakarta. Kendaraan lain akan ditempatkan di dalam radius 400 meter dari stasiun. Jarak itu bisa ditempuh sekitar 5 menit berjalan kaki.
Untuk ojek daring, PT MRT terus berkoordinasi dengan perusahaan pengelola aplikasi selama operasi komersial tidak berbayar hingga 31 Maret 2019.
”Apabila dibutuhkan, kerja sama dengan pemilik lahan di sekitar stasiun untuk penyediaan pick up point (ojek daring),” ujar William.
Sementara itu, penataan pangkalan angkot masih terus dibahas oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko menyebutkan, pengaturan pangkalan angkot masih dalam proses finalisasi.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta saat ini membahas pengaturan kawasan di sekitar stasiun MRT dengan dinas perhubungan yang berbatasan dengan Jakarta Selatan. Sebab, banyak angkot dari wilayah di luar Jakarta yang memiliki rute ke Stasiun MRT Lebak Bulus.
”Sedang difinalkan prosesnya, termasuk nanti akan ada pengaturan penempatan pangkalan (angkot). April nanti, saat operasi komersial MRT, mudah-mudahan sudah terlaksana semua,” kata Sigit ketika dihubungi. (SUCIPTO)