Lebih dari 2.778 hektar hutan dan lahan terbakar di Riau sejak Januari. Di Kalimantan Tengah, sejak Januari terpantau ada 52 titik panas.
PEKANBARU, KOMPAS — Kebakaran hutan dan lahan serta sebaran titik panas terpantau di sejumlah lokasi di Riau dan Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Di Riau saja, awal Januari hingga akhir Maret, luas lahan terbakar 2.778 hektar.
Kabupaten Bengkalis merupakan daerah terluas yang mengalami kebakaran lahan, yakni 1.271 hektar. Disusul Rokan Hilir (409 ha), Siak (321 ha), Kepulauan Meranti (222 ha), Dumai (220 ha), dan Indragiri Hilir (112 ha).
Selasa (26/3/2019), satelit pemantau mengidentifikasi 16 titik panas di Riau, terutama di pesisir pantai timur Sumatera, yakni Dumai, Bengkalis, Meranti, dan Indragiri Hilir. ”Hari ini kami pusatkan pemadaman dengan helikopter di Dumai.
Seluruhnya dikendalikan,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger. Kebakaran juga melanda desa binaan Badan Restorasi Gambut (BRG) di Desa Bantan, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis. Desa binaan BRG lainnya, yakni Desa Lukun, Kepulauan Meranti, juga terbakar.
Kepala BPBD Dumai Afrilagan menyatakan, luas lahan terbakar di Dumai sejak kemarin 188 ha. Kebakaran terjadi di Palas, Teluk Makmur, Guntung, dan Bukit Timah.
”Tim gabungan dari Satgas Karhutla, TNI, Polri, dan BPBD masih melakukan pendinginan di empat lokasi itu. Api belum dapat padam sepenuhnya karena cuaca sangat panas dan angin kencang,” kata Afrilagan.
Deputi Penelitian dan Pengembangan BRG Haris Gunawan, secara terpisah, mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di Desa Lukun itu lokasinya hanya 7 kilometer dari lokasi yang dikelola BRG.
”Desa Lukun memang bagian dari binaan BRG. Namun, belum seluruh lokasi desa dikelola BRG. Kegiatan yang kami lakukan di sana bertahap dan belum memasuki daerah yang terbakar,” kata Haris.
Kondisi Kalteng
Di Kalimantan Tengah, titik panas mulai bermunculan. Tiga titik panas dan titik api muncul di Kabupaten Kotawaringin Barat, Senin lalu.
Polisi juga menangkap pelaku terduga pembakaran. Total selama 2019 terdapat 52 titik panas di Kalteng. Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Kalteng, sepanjang Januari hingga Maret ini terdapat 52 titik panas di 14 kabupaten/kota. Kabupaten Kapuas dan Kobar menjadi kabupaten dengan jumlah titik panas terbanyak.
”BPBD di kabupaten sudah meningkatkan kesiapan dan kesiagaan, seperti di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau,” kata Kepala Subbidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng Alpius Patanan. (SAH/IDO)