JAKARTA, KOMPAS — PT Bank Central Asia Tbk meluncurkan SYNRGY, program peningkatan kapasitas khusus perusahaan rintisan bidang teknologi finansial. Dalam pelaksanaannya, bank bekerja sama dengan Digitaraya, lembaga akselerasi swasta Indonesia mitra Google Developers Launchpad.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat peluncuran program di Jakarta, Rabu (27/3/2019), mengatakan, layanan teknologi finansial berkembang menjadi tren. Tren ini seharusnya menjadi mitra bagi institusi perbankan.
Alasan lain, lanjut Jahja, perkembangan lalu lintas transaksi melalui sistem BCA kian berasal dari transaksi digital.
Melalui SYNRGY, BCA mengambil peran dalam ekosistem perusahaan rintisan bidang teknologi finansial. Dia mencontohkan peran menghubungkan para perusahaan rintisan ke pasar, investor pembiayaan, dan pihak lain dalam ekosistem layanan perbankan yang sudah dibangun BCA.
”Masih banyak fitur inovasi teknologi finansial yang bisa dikembangkan, seperti benda terhubung dengan internet (IoT). SYNRGY juga dapat berfungsi sebagai wadah kolaborasi bagi komunitas perusahaan rintisan bidang teknologi finansial,” ujar Jahja.
Program peningkatan kapasitas SYNRGY berlangsung selama tiga bulan. Kurikulum pelatihan berasal dari Google. Pendaftaran peserta sudah dimulai sejak kemarin dan ditutup pada 17 Mei 2019.
Selain Digitaraya, BCA juga menggandeng KUMPUL, pengelola ruang kerja bersama dan manajemen komunitas.
Deputi Presiden Direktur BCA Armand W Hartono menambahkan, tidak ada batasan kriteria inovasi perusahaan rintisan bidang teknologi finansial untuk diterima menjadi peserta akselerasi di program SYNRGY. BCA hanya menekankan, calon peserta harus memiliki upaya mitigasi risiko yang jelas.
Sementara itu, Manajer Program Google Asia Tenggara Marcus Foon menjelaskan, dalam penyusunan kurikulum pelatihan bagi perusahaan rintisan, Google banyak bertemu dengan komunitas pengusaha teknologi dan bisnis nondigital. Masukan mereka digunakan untuk mengembangkan materi.