Kesuksesan Stapac Jakarta menjadi juara Liga Basket Indonesia 2018-2019 memperlihatkan, gaya bermain ala Eropa yang lebih mengandalkan kolektivitas cukup efektif diterapkan di Indonesia.
Kehadiran pelatih asal Lihuania, Giedrius ”Ghibbi” Zibenas, mampu mengubah wajah Stapac Jakarta pada Liga Bola Basket Indonesia 2018-2019. Stapac tampil perkasa dan menjadi juara dengan 21 kemenangan beruntun. Mereka hanya kalah satu kali pada laga perdana. Ghibbi menyudahi paceklik gelar Stapac lima tahun terakhir.
Ghibbi membawa perubahan lewat gaya bermain Eropa Timur yang mengutamakan kolektivitas, alih-alih pertunjukan skill individu ala NBA. Dalam enam bulan, dia mengubah sistem permainan Oki Wira dan rekan-rekan dengan penekanan pada fundamental basket yang konvensional.
Pelatih tim nasional U-20 Lituania itu berprinsip, setiap posisi memiliki fungsi sendiri. Point guard sebagai pengatur serangan, shooting guard pelempar bola, dan center berjaga di bawah ring. ”Tidak ada pemain bintang di tim saya, tetapi mereka menjadi bintang saat bermain sebagai tim,” ucapnya.
Gaya Eropa sangat berbeda dengan NBA. Di Eropa hanya sedikit pemain mencatat rata-rata 20 poin per gim (ppg) karena bermain sebagai tim daripada individu. Di NBA, seorang bintang bisa mencetak lebih dari 50 poin, lebih dari setengah poin timnya.
Gaya NBA itu pula yang selama ini menjadi kiblat mayoritas tim di IBL, termasuk saat Stapac diasuh pelatih asal Filipina, Bong Ramos. Tren NBA semakin menjadi seiring kesuksesan Golden State Warriors dengan ciri khas tembakan jarak jauh, Stephen Curry dan Klay Thompson, pada 2015.
Ghibbi, murid dari asisten pelatih San Antonio Spurs, Ettore Messina, menolak cara itu. Dalam pola penyerangan, dia menginginkan rotasi bola sebanyak mungkin sampai tercipta ruang kosong di pertahanan lawan. Baginya, yang harus menembak bola adalah pemain yang paling tidak terjaga, bukan pemain dengan kemampuan menembak terbaik.
Gaya Ghibbi ternyata cocok dengan pebasket Indonesia. Gaya itu hanya membutuhkan pemain dengan agresivitas tinggi, stamina kuat, dan penguasaan teknik dasar yang dapat dilatih. Adapun gaya NBA perlu teknik tinggi, postur tubuh, dan kekuatan fisik.
”Permainan Eropa, Australia, dan Korea Selatan paling tepat untuk pemain kita. Untuk gaya AS, otot dan badan kita beda. Setengah matilah,” kata Kim Hong, sapaan Irawan Haryono. pemilik Stapac.
Pemain asing
Stapac juga menepis opini sakral di basket nasional soal penggunaan pemain asing. Sejak pemain asing digunakan kembali pada IBL 2015, peran mereka adalah hal wajib bagi kemenangan tim. Beberapa pelatih lokal bahkan menyebut IBL sebagai liga pemain asing. Artinya, jika pemain asing bagus, mereka bisa memenangi kompetisi ini.
Meski Stapac satu-satunya tim yang menggunakan pelatih asing, mereka adalah tim dengan kontribusi poin pemain asing terkecil (42 persen). Lama bermain, guard asing Kendall Yancy hanya lebih sedikit dari pemain lokal, Mei Joni dan Kaleb Ramot Gemilang.
Hal ini membuktikan pemain lokal memiliki peran krusial, sama seperti pemain asing, pada gaya bermain Ghibbi. Bahkan, Stapac meraih enam kemenangan beruntun pada musim reguler saat tidak diperkuat satu pemain asing.
Stapac juga mengubah paradigma tinggi badan sebagai faktor kunci. Mereka adalah tim dengan kombinasi pemain mula paling pendek di play off (187,2 cm), tidak ada pemain yang tingginya lebih dari 2 meter. Namun, agresivitas membuat mereka unggul dalam jumlah rebound.
Ghibbi mengatakan, masalah pemain basket nasional hanyalah disiplin. ”Bakat pemain sama dengan di benua lain, tetapi mereka kurang disiplin. Hal ini yang terus saya tingkatkan,” ucapnya.
Ghibbi juga melihat tim-tim di IBL kurang menghormati setiap pertandingan. Beberapa tim ataupun pemain seperti tidak serius saat berlaga melawan tim yang lebih lemah.
”Anda harus menghormati permainan ini. Bagi saya, setiap pertandingan adalah final. Dengan itu, basket Indonesia bisa naik ke level berikut,” ujar Ghibbi yang masih akan mempertimbangkan opsi melatih Stapac lagi musim depan. Namun, kehadiran Ghibbi musim ini telah banyak memberi pelajaran pelaku basket nasional.