Kementan Salurkan Bantuan Hasil Penghematan Anggaran
Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan sebesar Rp 27 miliar untuk petani, warga miskin, dan santri di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). Dana tersebut diklaim sebagai buah dari penghematan anggaran di Kementerian Pertanian.
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS – Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan sebesar Rp 27 miliar untuk petani, warga miskin, dan santri di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). Dana tersebut diklaim sebagai buah dari penghematan anggaran di Kementerian Pertanian.
Bantuan itu antara lain berupa 340.000 ekor ayam, kambing, bibit padi hingga traktor. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikannya secara simbolis kepada sejumlah petani dan santri di Stadion Ranggajati, Cirebon. Selain berinteraksi langsung, Amran juga menerima ajakan swafoto warga.
Menurut Amran, ayam itu akan diberikan kepada rumah tangga yang berada di bawah garis kemiskinan. Rumah tangga yang dimaksud adalah keluarga yang berpenghasilan minimal Rp 1,4 juta per bulan. Setiap rumah tangga nantinya mendapatkan 50 ekor ayam.
“Enam bulan kemudian, keluarga itu ditargetkan bebas dari kemiskinan karena pendapatan dari peternakan ayam bisa mencapai Rp 3 juta–Rp 4 juta per bulan. Ini solusi permanen untuk saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan,” ujar Amran.
Program serupa sebelumnya juga digulirkan ke Kabupaten Kuningan dan Tasikmalaya, Jawa Barat. “Ini termasuk program kami membagikan 1 juta ekor ayam, termasuk 500 ekor untuk pesantren,” ujar Amran.
Enam bulan kemudian, keluarga itu ditargetkan bebas dari kemiskinan karena pendapatan dari peternakan ayam bisa mencapai Rp 3 juta– Rp 4 juta per bulan. Ini solusi permanen untuk saudara kita yang berada di bawah garis kemiskinan
Puasa anggaran
Amran mengklaim, bantuan tersebut berasal dari penghematan anggaran di Kementan. “Kami puasa anggaran. Total dana yang kami hemat Rp 4,1 triliun per tahun. Perjalanan dinas kami kurangi Rp 800 miliar per tahun. Begitupun biaya rehabilitasi kantor, Rp 200 miliar. Semuanya kami serahkan ke petani. Ini perintah bapak presiden. Harus tegas bela petani,” ujar Amran yang mengeraskan suaranya karena terinterupsi riuh suara kambing yang akan dibagikan.
Dalam 4,5 tahun terakhir, Amran yang kerap mengenakan kemeja putih dan celana hitam itu lebih memilih menggelar acara di sawah dan lapangan atau balai desa di Cirebon dan Indramayu. Para direktur jenderal di lingkungan Kementan juga jarang ikut mendampinginya.
Akan tetapi, Kementan bersama Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Perdagangan termasuk dalam kementerian/lembaga yang tunjangan kinerjanya dinaikkan November lalu. Sejumlah pihak menilai, alokasi tunjangan kepada menteri dan kepala lembaga sebesar 150 persen dari nilai tunjangan kinerja tertinggi ASN itu membebani APBN. (Kompas, 29/11/2018).
Penjabat Bupati Cirebon Dicky Saromi mengapresiasi bantuan Kementan untuk sektor pertanian di Cirebon. Dengan lahan sekitar 45.000 hektar, Cirebon mampu memasok lebih dari 100.000 ton beras ke Jakarta dan sejumlah wilayah di Jabar.
“Bagi kami, pertanian yang utama. Harapannya, pemerintah pusat dapat terus membantu petani di Cirebon,” ujarnya.
Anggota Komisi IV DPR Ono Surono mengatakan, anggaran Kementerian Pertanian cenderung meningkat. Ia mencontohkan, pada 2014, anggaran pertanian sebanyak Rp 15,9 triliun. Setahun kemudian, anggaran melonjak lebih dari Rp 30 triliun.
“Ini sudah bagus. Namun, persoalannya, bantuan itu belum merata. Jangan sampai itu hanya dinikmati segelintir orang,” ujarnya.