Dibuka Kembali, TPST Piyungan Belum Beroperasi Optimal
Sesudah ditutup selama lima hari, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya dibuka kembali, Jumat (29/3/2019) pagi.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
BANTUL, KOMPAS — Sesudah ditutup selama lima hari, Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya dibuka kembali, Jumat (29/3/2019) pagi. Meski begitu, tempat pengolahan sampah itu belum bisa beroperasi secara optimal sehingga pembuangan sampah pun masih dilakukan secara bergantian.
Berdasarkan pantauan Kompas, Jumat pagi, sejumlah truk dan mobil bak terbuka pengangkut sampah tampak hilir mudik di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan (sebelumnya tertulis tempat pembuangan sampah terpadu). Kendaraan-kendaraan tersebut lalu bergantian membongkar sampah yang mereka angkut dari sejumlah wilayah DIY.
”Hari ini memang TPST Piyungan sudah dibuka kembali. Pembukaan mulai pukul enam pagi tadi,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sutarto saat meninjau kondisi TPST Piyungan, Jumat pagi.
Seperti diberitakan, sejak Minggu (24/3/2019) pagi, warga yang tinggal di sekitar TPST Piyungan menutup jalan akses menuju tempat tersebut. Penutupan dilakukan karena sejumlah masalah yang meresahkan warga.
Salah satu masalah itu adalah panjangnya antrean kendaraan pengangkut sampah di TPST Piyungan yang menyebabkan sejumlah gangguan, seperti bau tak sedap. Selain itu, air dari sampah yang diangkut juga kerap menetes sehingga mengotori jalan.
Penutupan itu menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di tiga kabupaten/kota di DIY, yakni Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Bantul. Penumpukan terjadi karena TPST Piyungan menjadi satu-satunya tempat pembuangan sampah dari tiga kabupaten/kota tersebut.
Sutarto mengatakan, TPST Piyungan sudah dibuka kembali karena dermaga di TPST tersebut sudah bisa dilalui oleh kendaraan pengangkut sampah. Dermaga merupakan jalan yang menghubungkan jalan utama di TPST Piyungan ke lokasi pembongkaran sampah.
Sejak Senin (25/3/2019), Dinas LHK DIY melakukan pembuatan dermaga di TPST Piyungan agar pembongkaran sampah bisa dilakukan dengan baik. Sebelumnya, kondisi dermaga di TPST Piyungan sudah tidak layak karena tertutup timbunan sampah.
Pembuatan dermaga dilakukan dengan menguruk lokasi dermaga lama dengan tanah sehingga jalan itu bisa dilalui kembali oleh kendaraan pengangkut sampah. Dermaga baru itu memiliki lebar sekitar 20 meter dan panjang 100 meter.
Meski begitu, pembuatan dermaga di TPST Piyungan belum sepenuhnya selesai. Hingga Jumat pagi, tampak para pekerja masih menguruk lokasi dermaga dengan tanah agar kondisi jalan itu menjadi lebih baik.
Oleh karena itu, lanjut Sutarto, TPST Piyungan belum bisa beroperasi optimal karena ada dua pekerjaan yang harus dilakukan bersamaan, yakni pembongkaran sampah dan pengurukan dermaga.
”Ini memang sudah dibuka kembali, tapi tampaknya juga belum bisa optimal karena ada dua kegiatan yang berlangsung bersamaan,” katanya.
Kondisi itu membuat pembuangan sampah di TPST Piyungan masih harus dilakukan secara bergantian. Menurut Sutarto, pada Jumat ini, akan dilakukan pembuangan sampah dari Sleman dan Bantul, sementara pada Sabtu-Minggu dilakukan pembuangan sampah dari Kota Yogyakarta.
Pembuangan secara bergiliran itu telah disepakati oleh pemerintah kabupaten/kota terkait dan dilakukan agar tidak terjadi antrean panjang kendaraan pengangkut sampah.
”Kami mengatur Sleman dan Bantul lebih dulu, kemudian nanti diikuti Kota Yogyakarta. Kalau barengan, malah antre lagi dan nanti jadi masalah lagi,” ujar Sutarto.
Pembuangan secara bergiliran itu telah disepakati oleh pemerintah kabupaten/kota terkait dan dilakukan agar tidak terjadi antrean panjang kendaraan pengangkut sampah.
Sutarto menambahkan, mulai Jumat (29/3/2019), Dinas LHK DIY juga berencana membuat dermaga kedua di TPST Piyungan. Pembuatan dermaga kedua itu diharapkan selesai pada Sabtu besok sehingga bisa memperlancar pembongkaran sampah di TPST Piyungan.
”Kalau dermaga itu tidak hanya satu, kan, bisa mempercepat antrean,” katanya.
Perwakilan masyarakat sekitar TPST Piyungan, Maryono, menuturkan, warga sebenarnya menilai TPST Piyungan baru siap dibuka kembali pada Sabtu atau Minggu besok. Hal ini karena pembuatan dermaga kedua di TPST tersebut baru dimulai pada Jumat ini.
Namun, Maryono mengatakan, karena ada instruksi dari Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X agar TPST Piyungan dibuka kembali Jumat ini, masyarakat pun akhirnya menurut.
”Tetapi karena Ngarsa Dalem (Sultan HB X) sudah menginstruksikan bahwa hari Jumat sudah dibuka, warga tidak bersikukuh dan mempersilakan pembuangan berlangsung lagi,” ujarnya.
Meski begitu, Maryono menyatakan, warga juga meminta petugas Dinas LHK DIY untuk mengatur pembongkaran sampah di TPST Piyungan. Hal ini agar tidak ada lagi antrean panjang di TPST tersebut yang kemudian berujung pada keresahan warga.
”Mohon ada yang mengatur keluar masuk pembuangan sampah agar jangan sampai ada antrean panjang,” tuturnya.