BUENOS AIRES, KAMIS – Tim pabrikan MotoGP, Ducati, mendapatkan angin segar jelang balapan seri kedua musim ini di Argentina, Minggu (31/3/2019). Gugatan terkait komponen sayap pendingin ban belakang di motor baru mereka ditolak Pengadilan Banding MotoGP.
Badan yudisial MotoGP itu melegalkan penggunaan winglet alias komponen sayap pendingin di motor Ducati dalam putusan yang dijatuhkan, Rabu (27/3). Ducati sebelumnya dihujani protes dari pabrikan-pabrikan rival seperti Honda, Aprilia, KTM, dan Suzuki terkait penggunaan komponen itu di seri pembuka MotoGP musim ini di Qatar, dua pekan lalu.
Ducati dituduh melanggar aturan aerodinamika motor dan mendapatkan keuntungan ekstra dari penggunaan komponen tidak lazim itu. Salah satu pebalapnya, Andrea Dovizioso, lantas menjadi juara di Qatar. Namun, protes itu ditolak Pengadilan Banding. Mereka menilai winglet itu tidak menyalahi regulasi teknis karena bukan bagian integral dari aerodinamika.
Dengan demikian, tim pabrikan asal Italia ini diperbolehkan menggunakan komponen motor itu di 18 balapan tersisa MotoGP musim ini. CEO Ducati Claudio Domenicali gembira menyambut putusan Pengadilan Banding itu. Ia berkata, timnya kini bisa fokus ke balapan di MotoGP tanpa gangguan psikologis.
“Dalam beberapa pekan terakhir banyak orang yang berkata kami bertindak curang (dengan memakai winglet pendingin ban). Mudah-mudahan, mulai saat ini mereka tidak lagi berteriak. Silakan kalahkan kami di lintasan trek,” ujar Domenicali menyambut putusan itu.
Dovizioso pun kian bersemangat menatap balapan Argentina. Ia berharap mengulangi kesuksesan di trek itu seperti halnya di Qatar. Trek sepanjang 4,8 kilometer itu bukan salah satu sirkuit favorit Ducati. Tidak sekali pun pabrikan itu menang di seri ini dalam sembilan balapan terakhir di sana. Tiga pabrikan lain, yaitu Honda, Yamaha, dan Suzuki, bergantian menang di tempat itu.
Belum bisa diprediksi apakah winglet pendingin ban bisa kembali menguntungkan Ducati di balapan itu. “Balapan berikutnya (Argentina) dapat menjadi patokan bagus yang memungkinkan kami menjajal solusi-solusi baru. Target kami adalah finis di podium sirkuit yang non favorit seperti ini,” ujar Dovizioso kemudian.
Balas dendam Marquez
Sementara itu, pebalap andalan tim Repsol Honda, Marc Marquez, bertekad merebut kemenangan di Argentina. Marquez, juara dunia lima kali MotoGP, tampil sebagai runner-up di Qatar setelah disalip Dovizioso di putaran terakhir. Untuk itu, ia menjanjikan pembalasan dendam di Argentina.
“Kami memulai musim ini dengan kuat di Qatar dan mampu berjuang untuk podium tertinggi hingga saat-saat terakhir. Target di Argentina sama seperti itu. Kami ingin meraih poin sebanyak mungkin,” ujar juara dunia bertahan MotoGP itu seperti dikutip Dailystar.
Demi target itu, pebalap 26 tahun asal Spanyol itu mengasah insting melibas tikungan dengan turun di ajang motokros, pekan lalu. Latihan di lintasan tanah itu sekaligus bagian dari upaya pemulihan bahu kirinya. Ia tidak terlihat mengeluhkan bahunya meskipun sempat mendarat keras di motokros. “Jeda dua pekan ini saya optimalkan untuk berlatih motokros. Saya sangat percaya diri menjelang balapan mendatang (di Argentina),” tutur Marquez. (AFP/JON)