Longsor Landa Area Penambangan PT Freeport Indonesia
Tanah longsor terjadi di area penambangan PT Freeport Indonesia Mil 74, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Jumat (29/3/2019) sore. Tak ada pekerja yang menjadi korban dalam insiden ini.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tanah longsor terjadi di area penambangan PT Freeport Indonesia Mil 74, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, pada Jumat (29/3/2019) sore. Tak ada pekerja yang menjadi korban dalam insiden ini.
Hal ini disampaikan Kepala Kepolisian Sektor Tembagapura Ajun Komisaris Hermanto saat dihubungi dari Jayapura, Jumat malam. Hermanto mengatakan, terjadi longsoran tanah di Mil 74 sekitar pukul 15.00 WIT. Lokasi longsor berada di sekitar fasilitas kereta gantung yang mengangkut para pekerja ke area tambang terbuka di Grasberg.
Kondisi itu dipicu hujan lebat yang melanda area Tembagapura hingga Grasberg sejak pukul 13.30 WIT. Total sudah terjadi dua kali longsoran di Mil 74 selama sebulan terakhir.
”Longsor terjadi di gunung area Mil 74. Para pekerja yang melihat longsoran tersebut langsung dievakuasi ke tempat tinggal mereka, yaitu barak ridge camp,” kata Hermanto.
Longsor terjadi di gunung area Mil 74. Para pekerja yang melihat longsoran tersebut langsung dievakuasi ke tempat tinggal mereka, yaitu barak ridge camp.
Ia mengatakan, jalan tambang di Mil 72 dan 73 ditutup serta operasional kereta gantung dihentikan sementara setelah insiden tersebut.
”Aktivitas penambangan PT Freeport telah berjalan normal sekitar pukul 18.00 WIT. Pihak perusahaan telah membersihkan lokasi yang terkena longsoran tanah,” ujar Hermanto.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama belum dapat dikonfirmasi via telepon terkait insiden longsor di Mil 74 Tembagapura.
Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Jayapura Petrus Demon Sili memaparkan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih melanda wilayah Papua hingga akhir Maret.
”Puncak musim hujan diperkirakan hingga akhir Maret. Kami menghimbau seluruh warga tetap bersiaga dampak dari hujan dengan intensitas yang tinggi, yaitu banjir dan longsor,” kata Petrus.