Moon Akan Bawa Misi Denuklirisasi Semenanjung Korea ke Gedung Putih
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·2 menit baca
SEOUL, JUMAT – Presiden Korea Selatan Moon Jae-in akan menggelar lawatan ke Amerika Serikat pada 10-11 April mendatang dengan salah satu agendanya, yaitu bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pertemuan ini diharapkan memperkuat kemitraan Seoul-Washington, serta untuk membahas perdamaian dan isu denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan Moon dan Trump yang pertama sejak pertemuan puncak antara Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, bulan lalu, gagal membuahkan kesepakatan. Akibat tiadanya kesepakatan dalam pertemuan itu, Moon berada dalam posisi yang sulit untuk mencari cara merangkul kembali Korea Utara dan memfasilitasi kembali diplomasi nuklir dengan AS.
"Kedua pemimpin akan melakukan pembicaraan mendalam… untuk mengoordinasikan sikap masing-masing dalam upaya perdamaian di Semenanjung Korea melalui langkah denuklirisasi,” kata Sekretaris Senior Bagian Media Kepresidenan Korsel, Yoon Do-han, Jumat (29/3/2019).
Gedung Putih menyatakan, Presiden Trump dan Ibu Negara Melania Trump akan menyambut Moon dan Ibu Negara Kim Jung-sook di Gedung Putih pada 11 April 2019. Dinyatakan juga bahwa kemitraan AS dengan Korea Selatan "tetap menjadi kunci perdamaian dan keamanan di Semenanjung Korea dan kawasan".
Awal bulan ini, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui mengancam akan menarik diri dari negosiasi nuklir dengan AS dengan menyebut kurangnya langkah-langkah untuk mengimbangi upaya yang sudah dilakukan Korea Utara. Ia juga menyampaikan, Kim akan memutuskan apakah akan meneruskan pembicaraan soal perlucutan senjata nuklir dan uji coba rudal.
Laporan intelijen Korsel
Badan intelijen Korea Selatan menyampaikan kepada anggota parlemen Korea Selatan dalam sebuah pertemuan terbatas, Jumat (29/3/2019), bahwa Korea Utara sudah hampir selesai memulihkan fasilitas peluncuran roket jarak jauhnya yang sebagian dilucuti, tahun lalu.
Anggota parlemen Korea Selatan yang hadir, Kim Min-ki, menyebutkan, fasilitas pengayaan uranium di kompleks nuklir Korea Utara tetap beroperasi. Dengan menyebut hasil citra satelit komersial, banyak pakar di AS memberikan analisis serupa tentang kompleks nuklir Tongchang-ri dan Yongbyon.
Meski demikian, tidak ada laporan bahwa Korea Utara sedang menyiapkan peluncuran roket jarak jauh atau uji coba nuklir dalam waktu dekat.
Keinginan Moon untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara dan melanjutkan kerja sama ekonomi inter-Korea menjadi terhambat ketika pejabat AS tetap memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara.