Pembangunan Jalur LRT Terkendala Pembebasan Lahan dan Kondisi Lalu Lintas
Oleh
Sucipto
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pembangunan jalur Lintas Raya Terpadu atau LRT Jabodebek tahap 1 mencapai 60 persen. Namun, pembebasan lahan dan padatnya kendaraan yang melintas di lokasi proyek menjadi kendala pembangunan.
Rute LRT Jabodebek tahap 1 membentang pada jalur pelayanan Cawang-Cibubur, Cawang-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi Timur. Kemajuan pembangunan tercepat di jalur Cawang-Cibubur, yakni mencapai 80 persen. Sementara itu, kemajuan pembangunan jalur Cawang-Kuningan-Dukuh Atas mencapai 47 persen. Adapun pembangunan jalur Cawang-Bekasi Timur mencapai 54 persen.
Direktur Utama PT Adhi Karya, Budi Harto, Jumat (29/3/2019), mengatakan, pembangunan jalur Cawang-Dukuh Atas terkendala kondisi lalu lintas yang ramai saat siang dan sore hari. Hal itu membuat pengerjaan jalur dilakukan ketika kondisi jalan sepi, malam sampai dinihari.
"Di sana, waktu pengerjaan hanya malam hari karena lokasi pengerjaan di sekitar jalan raya yang ramai kendaraan. Pengerjaan jalur mulai 00.00-04.00," kata Budi saat memantau pembangunan jalur LRT di Cawang, Kramat Jati, Jakarta.
Sementara itu, pembangunan jalur di Bekasi Timur terkendala pembebasan lahan. MRT masih butuh sekitar 10 hektare lahan untuk membangun depo dan stasiun. Saat ini, baru 3 hektare lahan yang sudah dibebaskan.
Budi mengatakan, saat ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sudah bekerja untuk melakukan pembebasan lahan. Ia memperkirakan pembebasan lahan itu selesai pada akhir April 2019.
"Menurut informasi yang saya himpun, saat ini sudah mulai banyak lahan yang mendapat persetujuan. Beberapa di antaranya sudah dalam proses pembayaran," ujar Budi.
Persoalan lahan di Bekasi menjadi krusial sebab di sana akan menjadi satu-satunya tempat parkir rangkaian kereta LRT dengan rute jaringan operasional Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Dukuh Atas dengan lintasan sekitar 44 kilometer. Akibat persoalan lahan, pengoperasian LRT lintasan Jabodebek diperkirakan mundur 22 bulan (Kompas, 1/2/2019).
Target
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar jalur kereta LRT Jabodebek bisa selesai tahun ini. Hal itu ia sampaikan saat meresmikan moda raya terpadu (MRT) fase I di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Minggu (24/3/2019).
Menanggapi permintaan Presiden, sebagai kontraktor proyek LRT, PT Adhi Karya menargetkan untuk menyelesaikan jalur Cawang-Cibubur pertengahan tahun ini. Jalur itu akan dipasang rel dan sistem perlistrikan mulai bulan April mendatang.
Corporate Secretary PT Adhi Karya, Ki Syahgolang Permata, mengatakan, uji coba paling awal LRT diproyeksikan di Lintas Pelayanan 1 Cawang-Cibubur. Maka itu, jalur Cawang-Cibubur ditargetkan selesai paling awal.
Pertengahan tahun 2019 ini, jalur sepanjang 14,89 kilometer itu ditargetkan bisa diuji coba bertahap menggunakan kereta. Berbagai tes di jalur itu akan dilakukan sebelum akhirnya diujicobakan ke publik.
"Nantinya, (jalur Cawang-Cibubur) akan menjadi sarana uji coba kereta LRT Jabodebek. Kedatangan kereta LRT ditargetkan pada akhir 2019," kata Syahgolang.