logo Kompas.id
UtamaTanggul Ditolak, Pesisir Palu ...
Iklan

Tanggul Ditolak, Pesisir Palu untuk Kawasan Konservasi

Sejumlah elemen masyarakat di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tetap menolak rencana pembangunan tanggul di pesisir Teluk Palu sepanjang 7 kilometer. Wilayah itu harus dijadikan kawasan konservasi vegetatif dengan penanaman mangrove atau bakau.

Oleh
Videlis Jemali
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/witT6ormB_ZLFWaBmBUHoFL17vw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F20190115_MANGROVE_A_web_1547557424.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Hutan bakau sebagai bagian dari ekosistem mangrove di Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mampu meredam terjangan tsunami, seperti terlihat pada Selasa (15/1/2019). Tsunami pada 28 September 2018 tak merusak rumah dan membawa korban jiwa di Kelurahan Kabonga Besar karena permukiman dilindungi hutan bakau.

PALU, KOMPAS — Sejumlah elemen masyarakat di Kota Palu, Sulawesi Tengah, tetap menolak rencana pembangunan tanggul di pesisir Teluk Palu sepanjang 7 kilometer. Wilayah itu harus dijadikan kawasan konservasi vegetatif dengan penanaman mangrove atau bakau.

Pandangan itu salah satunya dikemukakan Sekretaris Jenderal Pasigala Centre Andika di Palu, Sulteng, Jumat (29/3/2019). Pasigala Centre adalah konsorsium lembaga swadaya masyarakat untuk pengawasan penanganan pascabencana Sulteng.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000