Ulah Nekat Pencuri Spesialis Rumah Kosong Berakhir
Ulah nekat DI (37) dan H (36) berakhir di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (28/3/2019). Setelah sebelumnya selalu lolos setelah membobol tujuh rumah, duet spesialis pencuri rumah kosong ini tewas ditembus peluru tajam polisi. Mereka meregang nyawa di rumah benar-benar tak berpenghuni setelah mencoba kabur dari kejaran polisi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
Ulah nekat DI (37) dan H (36) berakhir di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (28/3/2019). Setelah sebelumnya selalu lolos setelah membobol tujuh rumah, duet spesialis pencuri rumah kosong ini tewas ditembus peluru tajam polisi. Mereka meregang nyawa di rumah benar-benar tak berpenghuni setelah mencoba kabur dari kejaran polisi.
Pagi di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung, pecah oleh suara letusan senjata api. Baku tembak antara polisi dengan pelaku kejahatan yang sudah lama diincar, tengah terjadi.
Ihwan (40), warga setempat, sempat melihat kejar-kejaran antara polisi dengan buruannya. Dia yakin, orang-orang yang dikejar polisi adalah warga penghuni kontrakan di Gunung Terang. Keduanya baru mengontrak selama tiga bulan terakhir.
Meski gagal ditangkap di rumah kontrakan, nasib penjahat spesialis rumah kosong itu tak lama di dunia ini. Berusaha mengelabui polisi dengan bersembunyi di rumah tak berpenghuni, keputusan itu berakhir maut.
Peluru milik polisi lebih dulu menembus tubuh pelaku yang kerap tinggal nomaden guna menghindari kejaran polisi. Keduanya tewas. Saat ini, jenazah kedua pelaku telah diserahkan ke rumah keluarganya di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Adrian Indra Nurinta mengatakan, kasus ini berawal dari penangkapan empat penadah berinisial DS (37), S (38), MI ,(30), dan H (49) pada 26 Maret 2019. Mereka diduga menampung barang-barang curian dari DI dan H.
Dari tangan para penadah, disita satu unit mobil, dua unit sepeda motor, televisi, dan kamera. Selain itu, ada juga gawai serta puluhan jam tangan. Pencarian DI dan H pun dilakukan lebih intens.
"Dari hasil penyelidikan polisi, DI dan H biasa beraksi siang dan malam. Mereka membawa berbagai peralatan untuk mencongkel pintu,” ungkap Adrian di Lampung, Jumat (29/3).
Akan tetapi, tidak semua perampokan berlangsung mulus. Dalam beberapa kali kejadian, rumah yang disatroni ternyata tak kosong. Mereka kerap bertemu dengan penghuni rumah. Ketika identitas mereka diketahui, biasanya pelaku mulai nekat. Senjata api ditodongkan. Senjata tajam diacungkan.
Dalam beberapa kali kejadian, rumah yang disatroni ternyata tak kosong. Mereka kerap bertemu dengan penghuni rumah.
Dari pemeriksaan di rumah kontrakan dan tangan tersangka, polisi menyita dua bilah pisau dan sebilah golok. Ada juga sepucuk senjata api rakitan dengan empat butir amunisi, dua butir selongsong, serta tiga 3 set kunci T.
Akan tetapi, semuanya tidak membuat penghuni rumah takut. Ulah keduanya tetap dilaporkan pada pihak yang berwajib. Polisi menerima tujuh laporan pencurian rumah kosong di Bandar Lampung yang dilakukan para pelaku. Daerah itu seperti Kecamatan Sukarame, Tanjung Karang Pusat, dan Kecamatan Langkapura. Kuat dugaan, mereka juga beraksi di daerah lainnya di Sumatera.
Kini, DI dan H pasti tak akan lagi berulah. Namun, besar kemungkinan, masih ada pencuri nekat terus beraksi menebar ketakutan bagi masyarakat. Kewaspadaan warga sebaiknya tak mati. Mereka harus selalu siap menghadapi segala kemungkinan terburuknya kelak.