Membangun politik demokratis berkeadilan merupakan gagasan yang diusung Partai Nasdem. Sebagai partai yang baru dideklarasikan 26 Juli 2011, capaiannya di Pemilu 2014 bisa dikatakan cukup cemerlang.
Dalam strateginya, Partai Nasdem mengandalkan ketokohan pemimpin partai dan para kader yang bernaung di dalamnya. Surya Paloh sebagai ketua umum merupakan sosok yang menjadi daya tarik bagi pendukung Nasdem. Demikian pula dengan pengurus lain, seperti Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate.
Cita-cita restorasi Indonesia menjadi pilihan gerakan perubahan yang akan dijalankan Partai Nasdem. Restorasi Indonesia, menurut Partai Nasdem, tidak hanya melulu terpaut pada unsur-unsur di masa lalu, tetapi mengarah pada perkembangan dan pencapaian cita-cita bangsa.
Sebagai pendatang baru di Pemilu 2014, hasil perolehan suara Partai Nasdem cukup gemilang. Dengan perolehan 8.402.812 suara (6,72 persen), perolehan kursi partai ini menduduki peringkat ke-9 dari 15 partai yang berkompetisi kala itu.
Keberhasilan di Pemilu 2014 tentu tidak bisa dilepaskan dari pilihan capres-cawapres yang diusung. Bersama PDI-P (partai pengusung utama), PKB, Partai Hanura, dan didukung pula oleh PKPI, Partai Nasdem turut mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla di Pemilu 2014.
Di Pilkada 2018, raihan Partai Nasdem juga cukup baik. Dari pemilihan gubernur, ada 11 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Nasdem memenangi pemilihan. Menariknya, dari hasil pemilihan gubernur tersebut, Nasdem tidak hanya sekadar berperan dalam pencalonan saja.
Terdapat 3 gubernur dan 1 wakil gubernur yang sejak awal merupakan kader Partai Nasdem. Mereka ialah Herman Deru (Gubernur Sumatera Selatan), Viktor Laiskodat (Gubernur Nusa Tenggara Timur), Ali Mazi (Gubernur Sulawesi Tenggara), dan Edy Nasution (Wakil Gubernur Riau).
Menatap Pemilu 2019, strategi mengandalkan figur ketokohan kembali diterapkan. Partai Nasdem tercatat sebagai partai yang terbanyak mengusung calon anggota DPR RI berlatar belakang pesohor atau artis
Menatap Pemilu 2019, strategi mengandalkan figur ketokohan kembali diterapkan. Partai Nasdem tercatat sebagai partai yang terbanyak mengusung calon anggota DPR RI berlatar belakang pesohor atau artis. Terdapat 26 nama caleg pesohor yang tentu saja diharapkan bisa mengantarkan partai ini kembali menduduki kursi parlemen.
Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas periode Maret 2019, elektabilitas partai bernomor urut 5 ini belum memuaskan. Partai Nasdem hanya meraih elektabilitas 2,6 persen dengan margin of error +/- 2,2 persen. Adapun ambang batas parlemen minimal 4 persen.
Kendati angka di atas tidak menunjukkan hasil akhir pemilu nanti, tetapi dapat ditafsirkan sebagai rambu peringatan. Bisa jadi, harapan adanya efek tarikan ekor jas (coattail effect) dengan mengusung pasangan calon Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019 tak terulang seperti pemilu sebelumnya. Meski demikian, masih ada waktu hingga hari pemungutan suara 17 April untuk menguatkan basis massa dan memperbesar peluang keterpilihan.