YOGYAKARTA, KOMPAS—Vamos FC Mataram menunjukkan tajinya sebagai salah satu tim futsal yang disegani di negeri ini. Mereka menekuk Bintang Timur Surabaya dengan skor 6-2 di babak semifinal Pro Futsal League 2019 di Universitas Negeri Yogyakarta, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (30/3/2019).
Kedua tim bermain dengan tempo tinggi sejak awal laga. Vamos FC yang memenangi kejuaraan ini dua kali berturut-turut, pada 2017 dan 2018, jelas tak mau kehilangan muka pada laga itu. Sementara, Bintang Timur Surabaya (BTS) yang diperkuat pemain tim nasional futsal Indonesia, seperti M Iqbal Andri Kustiawan, hingga Nazil Purnama, juga tampil ngotot agar bisa tampil di final.
Babak pertama berjalan ketat. Kedua tim saling jual beli serangan dan berbalas gol dalam waktu yang sangat cepat. Gol pertama dicetak Vamos FC lewat kaki Marvin Alexa pada menit ke-5. Lima menit kemudian, Andri Kustiawan, pemain BTS, membalasnya
Ali Abedin, pemain Vamos FC , membalikkan kedudukan sementara menjadi 2-1 dengan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti pada menit ke-13. Tak sampai satu menit dari gol tersebut, pemain BTS Reza Yamani langsung menyamakan kedudukan dengan sepakan terukurnya. Skor kembali imbang 2-2. Namun, Vamos FC berhasil menutup skor akhir menjadi 3-2 di babak pertama, lewat gol Dennis Guna Bawana, pada menit ke-19.
Kedodoran
Pada babak kedua, BTS tampak kedodoran mengimbangi permainan Vamos FC yang tampil sangat menekan. Lini pertahanan BTS seakan menjadi bulan-bulanan bagi si juara bertahan.
Akibatnya, Al Fajri Zikri berhasil mencetak gol keempat bagi Vamos FC pada menit ke-27. Ia memanfaatkan bola muntah hasil tendangan dari Nandi Sumawijaya. Selanjutnya, giliran Nandi yang memaksa Nazil Purnama, kiper BTS, memungut bola dari gawangnya, pada menit ke-33.
Terus tertekan, BTS coba memainkan skema power play. Dengan sistem ini, penjaga gawang keluar kandang untuk membantu penyerangan. Namun, cara tersebut juga tidak efektif. Mereka hanya mengumpan bola ke sisi kanan dan kiri pertahanan lawan tanpa ada tusukan yang cukup berarti.
Bahkan, mereka harus rela gawangnya kembali jebol lewat kaki Nandi, yang memanfaatkan kesalahan pemain BTS di penghujung laga. Skor akhir 6-2 bagi Vamof FC berakhir hingga laga usai.
Pelatih BTS Hicham Ben Hammou mengatakan, stamina menjadi alasan anak asuhnya sulit mengembangkan permainan pada babak kedua. Di samping itu, banyak pemainnya yang sedang mengalami cedera. M Iqbal yang dimainkan pada laga itu pun tampak beberapa kali meringis kesakitan ketika berada di bangku cadangan.
Stamina menjadi alasan pemain BTS sulit mengembangkan permainan pada babak kedua
“Ketika kamu sibuk dengan pemulihan pemain. Ada satu yang bisa membantumu, yaitu keberuntungan. Pemulihan ini butuh waktu yang lama. Ini kondisi yang harus kami terima,” kata Hicham.
Pelatih Vamos FC Reza Fallahzadeh puas dengan penampilan anak asuhnya. Keberhasilan pemain menerjemahkan strategi pelatih menjadi kunci keberhasilan memenangkan laga itu. Namun, ia juga memuji BTS yang memberikan tekanan kuat dalam laga itu.
“Mereka mendengarkan instruksi, semua pemain bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Tetapi, kami belum bisa tenang. Masih ada pertandingan final. Sekarang kami harus menyiapkan pemulihan dalam waktu yang sangat singkat,” kata Reza.
Penentuan juara
Pada laga final, Minggu (31/3/2019), Vamos FC akan menghadapi Black Steel Manokwari FC yang berhasil mengalahkan SKN FC Kebumen lewat drama adu penalti. Black Steel unggul dengan skor akhir 2(3)-2(1).
Tiga algojo Black Steel, yaitu Aditya M, Jetsada Chudech, dan Ardiansyah Nur, berhasil mengeksekusinya dengan baik. Sementara itu, SKN FC harus menelan pil pahit setelah Said Bouzambou, yang menjadi penendang kedua, gagal mengeksekusi tendangan penaltinya.
“Semua tim yang bermain pada babak semifinal sangat kuat. Siapa yang bisa tampil 100 persen yang akan menjadi juara,” kata Pelatih Black Steel Yori van der Torren.