NEW DELHI, SABTU — Berpasangan sejak 2018, ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, memiliki kesempatan kedua untuk meraih gelar pertama. Mereka akan tampil pada final turnamen India Terbuka.
Pada 2018, mereka memiliki peluang pertama juara ketika lolos ke final turnamen yang sama. Akan tetapi, Praveen/Melati ditaklukkan pasangan Denmark, Mathias Christiansen/Christinna Pedersen.
Tampil naik-turun pada berbagai turnamen setelah laga tersebut, baru setahun kemudian mereka tampil lagi di final. Tiket final India Terbuka didapat setelah mengalahkan Lee Yang/Yang Ching Tun (Taiwan), 21-9, 23-21, dalam semifinal, Sabtu.
Seperti tahun lalu, lawan pada final kali ini bukanlah pasangan yang akan mudah dikalahkan. Di KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Minggu (31/3/2019), Praveen/Melati akan melawan Wang Yilyu/Huang Dongping. Ganda China berperingkat kedua dunia itu menggagalkan peluang terjadi final sesama Indonesia setelah menundukkan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, 21-13, 21-16.
Statistik pertemuan dalam laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memperlihatkan, Praveen/Melati selalu kalah dalam tiga pertemuan dengan Wang/Huang. Tiga pertemuan itu terjadi pada 2018, yaitu di Perancis Terbuka, Fuzhou China Terbuka, dan Hongkong Terbuka.
”Untuk final, kami tidak mau memikirkan menang atau kalah dulu, tetapi bagaimana bisa main pada penampilan terbaik dan maksimal. Dari tiga pertemuan, kami belum pernah menang, besok harus siap capai dan fokusnya tidak boleh lepas,” kata Melati, seperti terdapat dalam laman resmi PP PBSI.
Meski selalu kalah, peluang menang tetap ada. Praveen/Melati bisa memaksa Wang/Huang bermain tiga gim dalam dua pertemuan terakhir. Ganda Indonesia peringkat ke-15 dunia itu juga tampil baik pada All England, turnamen terakhir yang diikuti sebelum India Terbuka. Mereka lolos ke semifinal.
Pada kejuaraan bulu tangkis paling prestisius itu, Praveen/Melati dihentikan ganda nomor satu dunia, Zhang Siwei/Huang Yaqiong, meski sempat memiliki kesempatan menang saat mendapat match point pada gim kedua. Akan tetapi, Praveen/Melati kalah 21-13, 20-22, 13-21.
Praveen/Melati adalah salah satu dari dua pasangan yang diprioritaskan PBSI untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah Debby Susanto, pasangan Praveen sebelumnya, pensiun pada Januari. Pasangan prioritas lainnya adalah Hafiz/Gloria.
Meski demikian, PBSI juga membuka peluang pada pasangan lain untuk bersaing, seperti duet pemain senior dan pemain muda, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow, yang kalah dari Hafiz/Gloria pada perempat final di India Terbuka.
Tiket final juga didapat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu setelah mengalahkan rekan sepelatnas, Della Destiara Haris/Tania Oktaviani Kusumah, dengan skor 21-9, 19-21, 21-5. Final melawan Chong Mei Kwan/Lee Meng Yean (Malaysia) menjadi final kedua Greysia/Apriyani pada 2019 setelah Malaysia Masters, Januari. Saat itu, mereka kalah dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang).
Indonesia juga mewakilkan ganda putra pada semifinal yang berlangsung Sabtu tengah malam, yaitu Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi. Pasangan yang berstatus pemain profesional setelah tak bergabung di pelatnas sejak awal 2019 itu melawan Attri Manu/Reddy B Sumeeth (India).