JAKARTA, KOMPAS— Mantan Sekretaris Jenderal Partai PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengajak masyarakat untuk menolak kampanye ujaran kebencian yang menjadi racun demokrasi. Masyarakat perlu berpikir secara kritis saat menerima setiap informasi agar tidak terjadi perpecahan antarkelompok.
Hal itu dikatakan Tjahjo saat mengucapkan janji pemenangan pasangan calon nomor 01, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, dalam acara Kampanye Akbar "Festival 01 dan 3" yang digelar PDI Perjuangan di Jakarta, Minggu sore (31/3/2019).
Tjahjo mengatakan, pemilih harus berani menentukan sikap, siapa kawan dan siapa lawan. Lawan yang dimaksud Tjahjo adalah suatu kelompok maupun perorangan yang ingin mengganti ideologi Pancasila.
"Kita tolak racun demokrasi, yang berupa politik uang, kampanye ujaran kebencian, hoaks, SARA, dan kampanye ujaran fitnah," kata Tjahjo.
Pada masa kampanye kali ini, kedua capres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto diserang dengan isu negatif, yaitu akan mengubah ideologi Pancasila. Ada capres yang diserang dengan tuduhan dekat dengan ideologi khilafah. Ada juga yang dituding dekat dengan ideologi komunisme.
Dengan demikian, Tjahjo berharap, para pendukung dapat berpikiran kritis untuk melawan hoaks itu. Hal ini diperlukan untuk mencegah perpecahan antarkelompok masyarakat.
"Kami warga PDI Perjuangan mendukung gotong royong, persatuan, dan kesatuan bangsa," ujar Tjahjo.
Tolak golput
Tjahjo mengingatkan ribuan peserta kampanye agar tidak golput saat Pemilu, 17 April 2019. "Ajak keluarga, tetangga dan lingkungan datang ke TPS (tempat pemungutan suara) untuk menggunakan hak pilih,” kata Tjahjo.
Hal senada juga dikatakan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Ia mengimbau agar masyarakat tidak memilih menjadi golput.
Menurut dia, masa depan bangsa ditentukan oleh pilihan rakyat pada saat Pemilu 2019. Dalam pemilu, rakyat akan memilih orang-orang yang diusung partai politik untuk menduduki jabatan strategis pada bidang legislatif dan eksekutif di Indonesia.
Sejumlah politisi hadir dalam acara tersebut antara lain, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga, Angel Karamoy, Ian Kasela, Chica Koeswoyo, Tina Toon, dan Sari Koeswoyo. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri belum dapat hadir karena sedang berkampanye di Jawa Tengah.