Manajer Maurizio Sarri kembali menunjukkan kuasanya di Chelsea. Menolak disetir fans terkait pemilihan pemain, Sarri membawa “The Blues” bangkit pada laga kontra Cardiff, Minggu (31/3/2019) malam.
CARDIFF, MINGGU – Sejumlah suporter garis keras Chelsea marah saat Maurizio Sarri, manajer tim itu, mengungkap susunan pemainnya menjelang laga kontra Cardiff City di Liga Inggris, Minggu (31/3/2019) malam. Tidak ada pemain bintang Eden Hazard maupun Callum Hudson-Odoi, penyerang muda yang tengah bersinar, di daftar tim mula.
Padahal, baik Hazard dan Hudson-Odoi tidak cedera. Mereka juga tengah berapi-api akhir ini, dibuktikan lewat gol-golnya di laga internasional untuk tim nasional mereka masing-masing. Fans “The Blues” pun menuntut Hazard dan Hudson-Odoi dimainkan sejak menit pertama. Sarri pun bergeming. Hazard hanya dimainkan sebagai pemain pengganti, adapun Hudson-Odoi justru absen di laga yang digelar di Stadion Cardiff City itu.
Fans The Blues telah bersiap menyalahkan dan kembali mengolok-olok Sarri ketika tim London sempat menunjukkan “penyakit klisenya”, yaitu tampil buruk pada laga tandang, pada awal laga itu. Chelsea menelan empat kekalahan di enam laga tandang terakhirnya. Hal yang dikhawatirkan pun muncul ketika gawang The Blues dibobol Cardiff, yaitu oleh Victor Camarasa, di menit ke-46.
Dalam situasi terjepit, Sarri lantas melakukan pergantian, yaitu menarik keluar “anak kesayangannya”, Jorginho untuk digantikan Ruben Loftus-Cheek. Pedro juga ditarik keluar untuk diganti Hazard, tidak lama seusai gol Cardiff itu. Pergantian itu membuat Chelsea lebih kreatif dan bertenaga dalam menyerang.
Chelsea pun berbalik unggul lewat gol Cesar Azpilicueta di menit ke-84 dan Loftus-Cheek di menit injury time 90+1. Berkat kemenangan 2-1 itu, Chelsea—yang pekan sebelumnya dikalahkan Everton 0-2—menjaga peluang finis di peringkat empat besar akhir musim ini. The Blues, yang kini ada di peringkat keenam, hanya tertinggal satu poin dari tim peringkat keempat, Manchester United.
Kemenangan itu juga membuat Sarri sedikit bernapas lega dari ancaman pemecatan. Petinggi Chelsea disebut-sebut telah menyiapkan calon pengganti Sarri, yaitu Frank Lampard (manajer Derby County) dan Nuno Espirito Santo (Manajer Wolverhampton Wanderes).
“Kami tampil tidak terlalu bagus dan kebobolan oleh gol bodoh. Namun, kami meresponnya dengan lebih baik,” ujar Sarri seusai laga itu seperti dikutip BBC.
Dukungan Solskjaer
Sementara itu, Ole Gunnar Solskjaer—yang baru saja diangkat manajer tetap di Manchester United—terus mendapat dukungan dan cinta dari para pemainnya. Dukungan besar dan situasi kondusif di kamar ganti itu membuat “Setan Merah” mampu membekap Watford FC 2-1 meskipun tampil kurang bagus, Sabtu malam.
MU sebetulnya tampil minimalis di laga Liga Inggris yang digelar di Old Trafford itu. Faktor kelelahan di laga internasional nyaris dua pekan terakhir ini membuat para pemainnya seolah tampil kurang bertenaga di laga itu. Tak heran, Watford kerap lebih mengancam, yaitu membuat 20 peluang gol ketimbang delapan peluang yang diciptakan tuan rumah.
Beruntung, mereka memiliki barisan penyerang seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial yang seolah terlahir kembali, menemukan ketajamannya di bawah asuhan Solskjaer. Kedua gol MU diborong kedua penyerang tersebut. Kemenangan itu membuat MU merebut kembali peringkat keempat. Mereka sejajar dengan Tottenham Hotspur, tim peringkat ketiga yang menghadapi Liverpool, semalam.
Phil Jones, bek MU berkata, timnya kini seperti di era saat masih diasuh eks manajer Sir Alex Ferguson. MU mampu menang meskipun tidak selalu tampil baik. Itu terjadi sejak hadirnya Solskjaer. “Ia seperti udara segar bagi kami. Tangannya merangkul orang-orang yang membutuhkan dukungan. Manajemen interpersonalnya luar biasa. Anak-anak menjadi bersemangat,” tuturnya dikutip Manchester Evening News.
Solskjaer berkata, kemenangan atas Watford membuat timnya kini dalam posisi kuat untuk meraih salah satu targetnya di musim ini, yaitu finis keempat dan tetap tampil di Liga Champions Eropa musim depan. Finis keempat dan melaju jauh di Liga Champions memang menjadi sasaran yang dibebankan petinggi MU kepada Solskjaer musim ini.
Arsenal dan Chelsea menjadi dua lawan berat terakhir yang harus dihadapi MU pada tujuh laga tersisa di Liga Inggris musim ini. “Saat ini ada empat tim (MU, Arsenal, Spurs, dan Chelsea) yang bersaing untuk dua tempat (peringkat ketiga dan keempat Liga Inggris). Kami punya peluang bagus saat ini,” tutur Solskjaer.(AFP)