Begitu menginjakkan kaki di bumi Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, pada 25 Maret 2019, malam, aksi perdana bukan menuju hotel tempat menginap. Tapi, dari Bandara Sam Ratulangi, dengan waktu tempuh kira-kira 45 menit menuju Kota Manado yang dijuluki Maldiven van Celebes, rombongan Soul of Togetherness Media Executives Gathering 2019 yang digelar Telkomsel Jawa Bali memilih santap malam dengan menu utama ikan.
Dan tengah malam sebelum menikmati suasana di pinggir Teluk Manado, yang dibenteng dengan batu-batu warna hitam pekat dari pegunungan. Dari kejauhan pun tampak Jembatan Soekarno sepanjang 1.127 meter, yang menjelang petang menjadi tempat “nongkrong” warga untuk menikmati angin laut.
Sebelum menguji ketangguhan mendaki gunung di Tomohon, Taman Wisata Bunaken menjadi sasaran untuk menikmati keindahan batu karang yang seperti perbukitan. Menjelajahi taman laut Bunaken, yang sekitar 45 menit perjalanan dengan kapal dari Manado, bisa dengan menyelam.
Jika tak hendak menyelam, pengunjung dapat melihat isi perut Bunaken dari perahu lewat kaca pembesar yang sudah disediakan.
Taman Nasional Bunaken yang terdiri dari lima pulau yakni Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Mantehage, Pulau Siladen dan Pulau Naen, merupakan salah satu taman laut yang memiliki biodiversitas laut tertinggi di dunia. Bunaken yang secara administratif masuk Pemerintah Kota Manado, masih menjadi tujuan utama bagi pelancong baik dalam maupun luar negeri terutama mereka yang datang dengan minat khusus.
TakBunaken dengan luas 75 hektar juga memiliki beragam kehidupan bawah laut karena taman laut ini berada di segitiga emas terumbu karang dunia yang tersebar dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste, sampai Kepulauan Solomon. Bagi penggemar diving atau snorkeling. Biaya untuk menjajal isi laut Bunaken sekitar Rp 500.000 per orang.
Di Taman Laut Bunaken terdapat 150 spesies ikan dari sekitar 58 jenis ikan dan terumbu karang yang menjulang vertikal ke bawah dengan kedalaman sekitar 25 hingga 50 meter. Didomimasi jenis terumbu karang tepu dan penghalang. Jadi tidak hanya dinding terumbu karang mempesona, tentu sekitar 92 jenis ikan dan aneka biota laut yang berseliweran di di sekitar terumbu karang.
Keanekaragaman hayati biota laut dapat dengan mudah ditemui di tempat ini. Seperti ikan hiu, marlin, tuna, kakap, kerapu, barakuda, napoleon, angel fish, kura-kura, mandarin fish, kuda laut, ikan pari, gurita serta berbagai jenis ikan lain.
Bagi penyuka diving di Bunaker terdapat sekitar 20 spot potensial diving yang bisa dinikmati ketika menyelam, karena setiap spot memiliki keindahan berbeda dan pesona luar biasa yang menakjubkan.
Sebagai tempat diving, di tempat itu semua peralatan untuk memanjakan sekaligus memberi kenyamanan bagi penyelam, semua peralatan untuk diving dan snorkeling sudah tersedia dan bisa disewa termasuk pemandu dan aksesorisnya termasuk kamera bawah laut.
Menguji ketangguhan
Setelah menjelajahi Bunaken, perjalanan wisata sambil menguji ketangguhan fisik dengan mendaki Gunung Mahawu dengan tinggi 1.300 meter dari permukaan laut (mdpl) di Tomohon.
Di Kota Tomohon dengan luas wilayah 147,21 kilometer persegi ini ada beberapa obyek wisata. Wilayah dengan rata-rata suhu udara antara 18 hingga 20 derajat celsius ini juga terkenal dengan Festival Bunga Tomohon yang rutin digelar setiap bulan Agustus.
Di kota yang juga memiliki Pasar Ekstrim, menjual bermacam-macam hewan untuk dikonsumsi, banyak terdapat lokasi wisata yang memanjakan mata antara lain Gunung Mahawu.
Untuk sampai di puncak, hanya mendaki lewat anak tangga yang sudah dibeton selama 15 menit.
Di kawah ini, ada dua gardu pemandangan. Gardu pertama langsung ditemui di ujung anak tangga pendakian, gardu kedua, harus menerobos jalan setapak di tengah alang-alang. Di gardu kedua pemandangan Manado dan Tomohon, serta Gunung Lokon. Turis dari China pun memadati semua tempat wisata termasuk ke luar masuk pasar tradisional dan naik gunung.
Seperti dikemukakan Vise President Busines Suport Area Jawa Bali Telkomsel Frangky Pandensolang mengatakan. Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang indah, dan setiap tempat memiliki keunggulan dan kekhasan masing-masing.
Seiring dengan motto “Paling Indonesia”, maka Telkomsel pun berharap semakin banyak turis menjelajahi keindahan Indonesia. Paling tidak seperti sekarang, hampir setiap hari tak kurang 500 turis dari China datang ke Sulawesi Utara. Dengan penerbangan langsung dari enam kota di China ke Bandara San Ratulangi Manado, turis dari China paling tidak tinggal di Manado sekitarnya 3 hingga 6 hari.
Turis China pun mengunjungi semua obyek wisata, termasuk pasar dan kampung-kampung, hingga mendaki gunung. Maka tak heran, jika tempat wisata di Kota Tomohon juga menjadi tempat wajib mampir termasuk di Pasar Ekstrim.
Di pasar induk ini semua produk pertanian, perkebunan sekitar Tomohon tersedia lengkap, termasuk berbagai macam daging hewan seperti babi hutan, anjing, tikus, kelelawar, ular, piton dan biawak.
Ada hewan dijual dalam keadaan hidup seperti kucing dan anjing. “Pasar Ekstrim salah satu tempat istimewa bagi turis asing,” kata Theo Pangemanan (70), pedagang berbagai ikan tawar dari Danau Tondano.
Puncak Tetetana kini jadi pemikat baru bagi wisatawan yang berkunjung ke Manado dan Tomohon. Dari atas bukit yang berlokasi di Kelurahan Kumelembuai, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, Gunung Lokon tampak jelas termasuk pesona Danau Tondano. Meski udara dingin menusuk tulang, rasa enggan mengusik ketika hendak meninggalkan puncak yang kini ditanami anek jenis bunga.
Rasanya jika bertamasya ke Manado dan Tomohan saja, tak cukup hanya tiga hari, tapi minimal sepekan. Dengan rentang waktu seminggu, tak hanya mata yang puas dengan keelokan daerah ini, tapi lidah pun terus bergoyang dengan kuliner khas Manado dengan rasa pendas langsung ke ubun-ubun. Nyaris semua menu makanan dan camilan lezat tak terkira, karena selalu disajikan dengan sambal.