BARCELONA, SABTU — Espanyol sudah menyiapkan strategi khusus selama sepekan untuk melawan Barcelona pada laga Liga Spanyol yang berakhir Minggu (31/3/2019) dini hari WIB. Namun, sang legenda hidup Barcelona, Lionel Messi, mencetak dua gol dan Espanyol kalah 0-2. Pelatih Espanyol Rubi hanya bisa berpesan, ”Saya sarankan anda agar menikmati penampilan Messi selagi ia masih bermain.”
Pelatih bernama asli Joan Francesc Ferrer Sicilia itu memang tidak berharap banyak bisa menang di kandang Barcelona, Stadion Camp Nou. Selama hampir satu dekade terakhir, Espanyol sudah sering menjadi lumbung gol Barcelona. Justru Rubi menunjukkan sikap sportivitas tinggi dengan ”mengangkat topi” untuk Messi dan Barcelona yang hampir memastikan sebagai juara Liga Spanyol musim ini.
Messi adalah pemain yang unik, kata Rubi. Pujian itu cukup untuk menjelaskan gol pertama Messi ke gawang Espanyol dari tendangan bebas pada menit ke-71. Pemain asal Argentina itu dengan santai menendang bola yang kemudian meliuk mengenai kepala gelandang Espanyol, Victor Sanchez, dan masuk ke gawang.
Keunikan lain Messi adalah kepiawaiannya bergerak mencari celah untuk menembak. Messi berlari ke area yang tidak diduga bek Espanyol dan menyambut umpan Malcom pada menit ke-89 untuk mencetak gol kedua malam itu. Tendangan satu sentuhan sambil berlari kencang cukup untuk membuat kiper Espanyol, Diego Lopez, kesulitan membendung bola. Tidak mengherankan Messi dijuluki ”La Pulga” yang berarti si kutu.
Kehadiran Messi berhasil merusak kerja keras Espanyol yang sudah mematangkan strategi khusus dalam empat sesi latihan tertutup selama sepekan sebelum berlaga seperti dilansir laman AS. Rubi mencoba memperkuat pertahanan dan menambah penguasaan bola dengan menempatkan tiga gelandang dan lima bek.
Upaya itu berhasil, setidaknya pada babak pertama ketika Barcelona kesulitan menembus pertahanan Espanyol. Sayangnya, pertahanan yang solid itu tidak diimbangi dengan lini serang yang tajam. ”Pertahanan kami sudah berjalan sempurna, tetapi serangan tim tidak seperti yang saya harapkan,” kata Rubi seperti dikutip laman Marca.
Momentum Barcelona untuk meraih tiga poin pada laga tersebut muncul berkat gol pertama Messi. ”Saya tidak tahu bagaimana Messi melakukannya (tendangan bebas itu). Itu semua tergantung Messi. Dia tidak butuh pendapat saya dan dia mencetak gol,” kata Pelatih Barcelona Ernesto Valverde.
Berkat Messi, Barcelona kini berada di puncak klasemen Liga Spanyol dengan 69 poin, unggul 10 poin di atas Atletico Madrid yang pada laga lainnya mengalahkan Deportivo Alaves 4-0. Barcelona pada pekan depan akan menjamu Atletico dan ini bisa menjadi laga penentuan gelar juara.
Dibenci Argentina
Messi kini sudah berusia 31 tahun dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kualitas. Sejak menjalani debutnya untuk Barcelona pada tahun 2003, ia telah menjadi sosok terpenting dalam sejarah klub. Kemenangan atas Espanyol juga bersejarah karena Messi sudah menikmati 334 kemenangan di Liga Spanyol, menyamai rekor Iker Casillas, kiper Porto yang pernah membela Real Madrid pada tahun 1999-2015.
Pada musim ini, Messi telah mengoleksi total 41 gol untuk Barcelona, 31 gol di antaranya dicetak di Liga Spanyol. Ia mencontohkan sebuah konsistensi yang mencengangkan dari seorang pesepak bola karena dalam 10 musim terakhir ia selalu mencetak lebih dari 40 gol setiap musim.
Namun, di balik kehebatannya itu, Messi masih dibenci di tanah kelahirannya. Publik Argentina menilai Messi tidak berniat menggunakan kehebatannya itu untuk negaranya sendiri. Setelah tampil buruk di Piala Dunia Rusia 2018, penampilan Argentina tidak kunjung membaik. Pada laga persahabatan beberapa waktu lalu, tim ”Tango” dikalahkan Venezuela 1-3. Messi juga tidak tampil pada laga persahabatan berikutnya ketika Argentina ”hanya” menang 1-0 atas Maroko.
Messi pun mengaku bahwa banyak pihak yang tidak ingin ia kembali ke timnas. ”Anak saya yang berusia enam tahun sampai bertanya, ’Ayah kenapa mereka membunuhmu di Argentina?’” ujar Messi.
Meski demikian, Messi masih punya kesempatan untuk membuktikan dedikasinya untuk negara pada ajang Copa America 2019 di Brasil yang akan berlangsung Juni mendatang. Sudah saatnya Messi memberikan kebahagiaan kepada rakyat Argentina selagi masih bisa. (AP/AFP/REUTERS)