Calon presiden Prabowo Subianto disambut ribuan pendukungnya saat menggelar kampanye akbar di GOR Satria, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (1/4/2019). Prabowo kembali mengajak pendukungnya untuk datang ke TPS pada 17 April.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Calon Presiden Prabowo Subianto disambut ribuan pendukungnya saat menggelar kampanye akbar di GOR Satria, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (1/4/2019). Prabowo kembali mengajak pendukungnya datang ke tempat pemungutan suara pada 17 April.
Massa yang berjumlah ribuan memenuhi pelataran GOR Satria membawa bendera dari partai-partai koalisi. Mereka mengenakan pakaian bertuliskan ”Prabowo-Sandi” serta memakai pin, baik berupa lambang garuda berwarna merah di dada maupun pin bergambar Prabowo-Sandi.
Ratusan bus terparkir di areal GOR Satria dan jalan raya. Sepeda motor juga terpakir di sepanjang ruko-ruko di sekitar GOR. Kemacetan terjadi menjelang dimulainya acara dan setelah berakhirnya acara. Pendukung antara lain datang dari Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Cilacap, dan Brebes.
”Ini namanya kedaulatan rakyat. Rakyat yang berdaulat. Rakyat yang berkuasa. Pada hari itu, pada menit-menit itu, tidak ada orang kaya dan orang miskin. Tidak ada jenderal dan tidak ada petani. Tidak ada bupati, tidak guru, tidak ada tukang cendol. Satu orang akan punya hak yang sama. Karena itu, jangan sia-siakan kekuasaan yang Anda pegang,” tutur Prabowo.
Ia mengatakan berniat baik dan tidak rela melihat rakyat susah. ”Saya ingin menyampaikan ke seluruh rakyat Indonesia bahwa negara kita dalam keadaan yang tidak benar. Rakyat kita dalam keadaan sakit. Sakit ini bukan akibat rakyat, tapi gagal urus elite. Elite di Jakarta tidak peduli dengan rakyatnya,” lanjut Prabowo.
Ia juga menyebutkan ingin menghentikan pemerintahan yang korup. ”Kami tidak mau ini diteruskan. Kalau pemerintah terus-menerus korup, kalau lembaga-lembaga pemerintah korup, pasti ujungnya kehancuran bangsa dan negara. Ujungnya penderitaan rakyat,” ucapnya.
Menurut Prabowo, ada sejumlah elite di Jakarta yang disebut muka penuh tipu. ”Kalau saya bilang, elite di Jakarta banyak yang berengsek, maling-maling. Nanti ada yang nanya, Pak Prabowo, yang dimaksud elite itu siapa? Mau aku sebut namanya. Nanti aku sebut namanya plus alamatnya. Jangan nantang-nantang ya. Suatu saat saya sebut nama kalian, hei elite-elite maling-maling, hei kau munafik. Di Jakarta ada istilah mukpentip: muka penuh tipu,” paparnya.
Ia menuturkan, Prabowo-Sandi bersama tim Koalisi Indonesia Adil Makmur akan bekerja keras untuk rakyat Indonesia. Prabowo juga akan membentuk pemerintahan bersih dari koruptor. ”Itu tekad kami. Itu sumpah kami kepada rakyat Indonesia,” ujarnya.
Mantan Wakil Gubernur Jateng Rustriningsih, dalam sambutannya, mengajak pendukung Prabowo-Sandi untuk bersama-sama memantapkan pilihan karena mereka tidak sendiri. ”Rika ora dhewekan. Akeh bature (Anda tidak sendirian. Banyak temannya),” ucapnya.
Rustriningsih mengatakan, sebelum hadir di Banyumas, dirinya mengikuti sejumlah kegiatan deklarasi Prabowo-Sandi, antara lain alumni perguruan tinggi di Semarang, Jaringan Sultan Agung, advokat, serta dokter dan paramedis.
Rustriningsih juga mendorong agar semua relawan mengajak pasangan, saudara, tetangga, dan semua kenalan untuk mencoblos Prabowo-Sandi.
”Pendukung Prabowo-Sandi harus mantap, jangan ragu, jangan takut,” katanya.
Rustriningsih menyampaikan, dirinya mendukung Prabowo-Sandi bukanlah hoaks. ”Ibu Rustri cinta Tanah Air. Ibu Rustri berasal dari keluarga nasionalis. Ibu Rustri akan terus menjaga, untuk mencintai tanah air negara Republik Indonesia. Ibu Rustri pun akan mempertahankan akal sehat sehingga pastikan, beritakan, kepada saudara-saudara kita, tidak salah Ibu Rustriningsih dukung Prabowo-Sandi,” paparnya.
Salah satu pendukung Prabowo-Sandi, Anung Triyanto (44), yang hadir dalam kampanye, kagum kepada sosok Prabowo Subianto. ”Pak Prabowo orangnya tegas, berani, dan siap bertarung,” ucapnya.