Dewi Mustakaweni adalah tokoh pewayangan asal Nusantara, karena ia tidak ada dalam Kitab Mahabharata. Namun lakon Srikandi-Mustakaweni populer di kalangan pencinta wayang Indonesia. Pergelarannya datang secara berkala, dan Rabu (27/3/2019) malam, lakon ini hadir kembali di Gedung Kesenian Jakarta.
Menampilkan Santi Dwisaputri Tedjokusumo sebagai Srikandi dan Uniek Sampan Hismanto sebagai Mustakaweni, pergelaran yang diprakarsai oleh tiga paguyuban wayang ini – yakni Kunti Nalibroto, Sekar Tejo trah Pakualam, dan Sampan Bujana Sentra – mampu menggugah sukacita penonton.
Ketua Panitia Ratih Dardo Subroto dalam sambutannya mengatakan, pergelaran yang seluruh pemerannya perempuan ini melambangkan upaya perempuan tangguh untuk menyelamatkan dan mempertahankan kelangsungan hidup seni dan budaya tradisional, khususnya wayang orang.
Mustakaweni, adik Prabu Bumiloka, mendukung niat sang kakak untuk membalas dendam kematian ayah mereka, Prabu Niwatakawaca dari Kerajaan Imaimantaka yang tewas di tangan Arjuna karena menggoyang Kahyangan saat berhasrat meminang Batari Supraba. Dalam menjalankan misinya, ia menyamar jadi Gatotkaca untuk mencuri pusaka sakti Pandawa, yakni Jamus Kalimasada, yang dipercayakan pada Dewi Drupadi (diperankan oleh Dhanny Dahlan).
Srikandi yang diperintahkan oleh Dewi Kunti (Hendrayani) untuk merebut kembali Kalimasada tak kuat menandingi Mustakaweni. Untung datang satria penyelamat, Bambang Priyambada, salah seorang anak Arjuna yang tengah mencari ayahnya. Priyambada dengan bantuan dua senjata ampuhnya, yakni kaca paesan (yang bisa untuk mengetahui siapa pencuri Kalimasada) dan panah Hardo Asmara (untuk menebar cinta) tidak saja bisa menaklukkan Mustakaweni dan merebut Kalimasada, tetapi juga merebut hati sang putri sakti.
Selain Srikandi dan Mustakaweni, yang diunggulkan tentu penampilan Priyambada diperankan oleh Ratnayu S Hendri, Doktor Insinyur yang sehari-hari menjadi Wakil Dekan di Universitas Trisakti), juga Prabu Bumiloka (diperankan Niken Sajarwo)yang menampilkan tarian tunggal di awal kemunculannya serta Gatotkaca palsu (Santi Peeters).
Jika pergelaran Srikandi-Mustakaweni bisa menjadi tontonan yang memesona, itu juga karena besutan sutradara Teguh K Ampiranto, penata tari Nanang Ruswandi, dan penulis naskah Undung Wiyono, serta dalang Slameto. Malam juga semarak dengan tarian bintang tamu Didik Nini Thowok.