MANCHESTER, SELASA — Manchester United akan menciptakan sejarah baru dengan pertama kalinya menggunakan jasa direktur sepak bola pada musim depan. Keberadaan direktur itu membuat Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer harus beradaptasi untuk berbagi peran dalam pengambilan kebijakan klub.
Direktur sepak bola berperan untuk menentukan arah klub dalam jangka menengah hingga panjang. Mereka bekerja sama dengan pelatih untuk menentukan masa depan klub. Beberapa kebijakan yang bisa diambil adalah pembelian pemain dan filosofi gaya bermain tim.
Sebelumnya, MU tidak pernah menggunakan peran sang direktur. Mereka masih konvensional mengandalkan pelatih setelah era sukses 26 tahun bersama Sir Alex Ferguson. Kala itu, Ferguson hanya berhubungan dengan David Gill, mantan Direktur Utama MU, untuk persoalan kebijakan transfer.
Solskjaer akan menjadi pelatih pertama MU yang berbagi peran dengan direktur sepak bola. Meski begitu, dia mengatakan tidak khawatir. Pria asal Norwegia itu percaya, pembagian peran dalam sepak bola modern sudah tidak bisa dihindarkan lagi.
”Saya senang berbicara dan berdiskusi tentang sepak bola dengan orang yang berpengetahuan dan berada di posisi tepat. Zaman sekarang memang sudah berbeda, kamu harus mau berbagi tugas untuk membuat hasil lebih maksimal,” kata pelatih yang dikontrak di Old Trafford selama tiga tahun tersebut.
Apalagi, setelah Ferguson pensiun, suksesornya, seperti David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho, selalu gagal membangun masa depan klub. Selain hilangnya filosofi bermain ala Ferguson, pembelian pemain MU juga banyak yang gagal.
Setelah Ferguson pensiun, suksesornya, seperti David Moyes, Louis Van Gaal, dan Jose Mourinho, selalu gagal membangun masa depan klub.
Dalam masa kepemimpinan tiga pelatih itu, MU sudah mengeluarkan total 650 juta poundsterling. Namun, pembelian mereka gagal karena pelatih-pelatih tersebut tidak sejalan dengan Direktur Utama MU Ed Woodward. Mourinho sempat memprotes minimnya struktur di klub untuk mengajukan pembelian pemain.
Kabar dari Metro, peran direktur sepak bola kemungkinan diberikan kepada orang terdekat di lingkup MU. Dua nama anggota staf MU menjadi kandidat utama, John Murtagh, Kepala Pengembangan Sepak Bola, dan Marcel Bout, Kepala Pencarian Bakat Global.
”Setan Merah” tertinggal dari klub-klub besar Eropa dalam adaptasi peran direktur sepak bola. Di Liga Primer Inggris, Manchester City, Liverpool, dan Arsenal sudah menggunakan peran tersebut untuk membangun masa depan klub.
Di City, Pelatih Josep Guardiola bekerja sama dengan Direktur Sepak Bola Txiki Begiristain dalam kebijakan transfer jangka panjang. Hasilnya, City sekarang menjadi salah satu penguasa Liga Inggris dengan pemain menjanjikan, seperti Leroy Sane, Raheem Sterling, dan Kevin De Bruyne.
Peran serupa terjadi di Liverpool. Direktur Sepak Bola Michael Edwards bekerja sama dengan Jurgen Klopp dalam penentuan transfer. Duet itu menghasilkan skuad solid dengan pemain terbaik dunia, seperti Mohamed Salah, Virgil van Dijk, dan Roberto Firmino.
Ahli olahraga dari Universitas Salford, Tony Faulkner, mengatakan, keberadaan direktur sepak bola sudah menjadi kebutuhan utama klub modern. Dengan peran itu, klub bisa memiliki rencana jangka panjang. Hal itu tidak akan efektif jika bergantung kepada pelatih yang rata-rata keluar dari klub setelah 3-4 tahun.
”Tidak mengejutkan, MU akhirnya membuat perubahan berarti dalam mengoperasikan klub. Tujuan direktur sepak bola memang harus lebih ke jangka menengah hingga jangka panjang. Dengan mereka, klub memiliki gambaran masa depan,” kata Faulkner. (BBC/AP)