MADRID, SENIN – Misi utama Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane adalah mengembalikan kepercayaan diri para pemainnya, seperti Isco, Marcelo, dan Karim Benzema. Namun, ia juga melakukan pertaruhan besar saat memainkan anak kandungnya, Luca Zidane, saat Real mengalahkan Huesca, 3-2, di Stadion Santiago Bernabeu, Senin (1/4/2019) dini hari WIB.
Luca yang baru berusia 20 tahun dipercaya sebagai penjaga gawang pada laga itu meski masih ada Keylor Navas. ”Luca adalah kiper ketiga kami. Thibaut Cortouis cedera dan Navas butuh istirahat setelah menjalani laga bersama tim nasional (Kosta Rika),” kata Zidane.
Jeda internasional yang berlangsung dua pekan lalu mengharuskan Zidane merotasi pemainnya saat menjamu Huesca, tim penghuni dasar klasemen Liga Spanyol. Ia merasa tidak ada ruginya memberi anaknya kesempatan untuk tampil. Apalagi, Luca pernah tampil satu kali musim lalu. Dengan diberi kepercayaan, kiper utama tim muda Real Madrid itu bisa menambah jam terbang.
Namun, Luca mengalami awal yang buruk. Ia sudah kebobolan pada menit ke-3 oleh penyerang Huesca, Cucho Hernandez. Luca sempat bernapas lega ketika Isco menyamakan kedudukan pada menit ke-25 dan Dani Ceballos membuat Real unggul 2-1 pada menit ke-62.
Meski demikian, Luca belum siap sepenuhnya untuk menjaga gawang sekaligus kehormatan Real. Pada menit ke-74, Luca hanya terdiam melihat bola yang disundul bek Huesca, Etxeita, masuk ke gawangnya. Kedudukan menjadi 2-2. Sekali lagi Luca bernapas lega setelah Benzema mencetak gol kemenangan pada menit ke-89.
Tidak hanya menjaga kehormatan Real di kandang sendiri, Benzema juga menyelamatkan peluang Real untuk menyusul Atletico Madrid. Real kini berada di peringkat ketiga dengan 57 poin, tertinggal dua poin dari Atletico. Puncak klasemen dikuasai Barcelona dengan 69 poin.
Reputasi Zidane sebagai pelatih yang ditunjuk untuk membangkitkan Real pun terselamatkan. Ironisnya, reputasinya sempat terancam oleh penampilan anaknya sendiri. Mantan pemain Real, Bernd Schuster, seperti dikutip laman AS, menilai langkah Zidane memainkan Luca adalah kesalahan. ”Hal itu justru bisa melukai sang anak,” katanya.
Bernabeu merupakan arena yang keras bagi para pemain Real karena fans memiliki standar sangat tinggi. Pemain yang melakukan kesalahan sedikit saja akan dicemooh habis-habisan. Gareth Bale, Benzema, Isco, bahkan Cristiano Ronaldo pernah merasakannya. Schuster merasa Luca tidak siap jadi korban selanjutnya.
Namun, Zidane mengatakan, anaknya sudah memiliki kualitas dan kepribadian yang sesuai dengan standar pemain Real. ”Luca sudah berada di Real Madrid (tim muda) selama 16 tahun dan saya senang ia menjalani debutnya di Bernabeu,” kata Zidane seperti dikutip laman Marca.
Memberi panggung
Sejak kembali menangani tim berjuluk ”Los Blancos” dan menjalani dua laga perdananya musim ini, Zidane kembali memberi panggung kepada para pemain yang sering dibangkucadangkan oleh pelatih sebelumnya, Santiago Solari. Isco sudah merasa dibutuhkan kembali dan sudah mencetak dua gol dalam dua laga beruntun.
Meski tampil mengecewakan pada laga kontra Huesca, Bale juga mencetak satu gol pada laga sebelumnya kontra Celta De Vigo yang berakhir dengan kemenangan Real, 2-0. Penampilan Benzema juga membaik. ”Dia (Benzema) adalah pemain Real dan tidak akan berubah,” ujar Zidane.
Kini Real masih akan menjalani sembilan laga dan berpeluang mengambil posisi kedua klasemen Liga Spanyol. Zidane berharap kepercayaan diri para pemain semakin besar karena mereka masih akan menghadapi tim-tim kuat, seperti Valencia dan Getafe. (AFP/REUTERS)