Minta Maaf, MRT Atasi Kendala Teknis dan Tingkatkan Layanan
Oleh
Helena F Nababan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS -- Meski di bulan April ini moda raya terpadu (MRT) beroperasi dengan berbayar, minat masyarakat untuk menjajal tinggi. Bahkan di hari libur, Rabu (03/04/2019) ini antrean panjang terjadi di stasiun besar. Sementara MRT Jakarta terus berupaya memperbaiki kendala teknis.
Pantauan Kompas, Rabu siang kemarin antrean panjang terjadi di stasiun-stasiun MRT yang ada di ujung seperti stasiun Lebak Bulus dan stasiun Bundaran Hotel Indonesia.
Warga rela antre berjam-jam demi bisa menikmati kereta perkotaan yang diresmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo, Minggu (24/03/2019) lalu. Namun ada juga warga yang memilih pulang karena tak tahan dengan antrean yang panjang.
Prasetyo (45), warga Tangerang Selatan yang ditemui di stasiun Lebak Bulus tengah mengantre bersama istri dan putrinya memilih balik kanan. "Sudah antre dari jam 10.30. Sampai jam 11.00 ini belum bisa masuk. Kami mau jalan-jalan saja," ujarnya di trotoar yang mengarah ke Poin Square.
Pemandangan kepadatan antrean juga terlihat di stasiun Bundaran Hotel Indonesia. Di pintu-pintu masuk yang ada di trotoar Jalan MH Thamrin penuh antrean orang.
Muhamad Kamaluddin, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta membenarkan adanya kepadatan itu. Namun situasi lancar. Bahkan untuk sampah pun sudah ada petugas yang turut membantu.
Terkait kendala teknis yang dihadapi di hari pertama operasi berbayar, PT MRT menjelaskan memang ada beberapa kendala teknis pada ticket vending machine (mesin tiket otomatis). Itu menyebabkan pengoperasian tidak optimal, sehingga mengakibatkan penumpukan antrian penumpang pada ticket office (gerai tiket).
Ditemukan juga kendala pada beberapa passenger gate (gerbang pembayaran). Yaitu dimana gerbang pembayaran itu tidak dapat menerima kartu uang elektronik peebankan terbitan lama, sehingga mengakibatkan terjadinya antrian panjang selama jam sibuk siang hari dan sore hari.
Bahkan di jam pulang sore hari, pada hari Senin lalu, terjadi antrean hingga satu jam di stasiun Bundaran Hotel Indonesia. Itu sebabnya memastikan keselamatan dan keamanan penumpang, PT MRT Jakarta memutuskan untuk membebaskan pengguna memasuki stasiun dan bebas menggunakan layanan kereta MRT Jakarta mulai pukul 17.10 hingga jam operasi MRT Jakarta berakhir pada pukul 22.30.
Apalagi di Senin sore lalu juga terjadi gangguan pada layanan kereta KRL rute Tanah Abang - Serpong.
Untuk memastikan layanan tetap terjaga, lanjut Kamaluddin, PT MRT Jakarta telah menginstruksikan kontraktor untuk menyelesaikan kendala teknis pada sejumlah ticket vending machine (mesin tiket otomatis) dan passenger gate (gerbang pembayaran) yang bermasalah. PT MRT Jakarta juga melakukan koordinasi dengan bank penerbit kartu uang elektronik.
PT MRT Jakarta juga meminta kepada para bank penerbit kartu uang elektronik untuk menyiapkan petugas guna membantu penjualan dan menjelaskan mengenai kartu uang elektronik bank (U-nik Bank) di stasiun MRT Jakarta, khususnya di Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Lebak Bulus Grab sebagai alternatif metode pembayaran selain single trip ticket (tiket perjalanan tunggal) MRT Jakarta.
Selain kartu perbankan, ujarnya, Kartu Jak Lingko juga diperjualbelikan sebagai alat pembayaran utama MRT Jakarta. Kartu itu dapat ditemukan di ticket office (gerai tiket). Juga ada kartu single trip yang diterbitkan PT MRT sebagai alat pembayaran.
PT MRT Jakarta menjelaskan menambah petugas untuk memandu pengguna MRT Jakarta ketika memasuki gerbang pembayaran. Di antaranya di Stasiun Lebak Bulus, Stasiun Blok M, Stasiun Dukuh Atas, dan Stasiun Bundaran HI.
Terkait kendala teknis yang terjadi, PT MRT meminta maaf kepada masyarakat atas kendala tersebut.