JAKARTA, KOMPAS — Indonesia dapat mengoptimalkan manfaat dari posisinya sebagai negara mitra resmi pameran Hannover Messe 2020. Apalagi, ada peluang untuk mendongkrak ekspor dan menarik investasi ke Indonesia melalui ajang pameran teknologi industri di Jerman tersebut.
”Dalam Hannover Messe 2020, Indonesia akan menjadi negara mitra,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ngakan Timur Antara melalui pesan tertulis dari Hannover, Jerman, Rabu (3/4/2019).
Menurut data Kementerian Perindustrian, Hannover Messe adalah pameran internasional tahunan terbesar di sektor teknologi industri. Fokus teknologi tersebut antara lain berkaitan dengan industri 4.0, energi dan lingkungan; penelitian dan transfer teknologi, serta robotik.
Hannover Messe dihadiri lebih dari 6.500 peserta yang mewakili 73 negara dan 225.000 pengunjung dari 91 negara.
Negara-negara mitra resmi Hannover Messe antara lain China pada 2012. Selain itu, Rusia pada 2013, Belanda (2014), India (2015), Amerika Serikat (2016), Polandia (2017), dan Meksiko (2018). Tahun ini Swedia yang menjadi negara mitra resmi Hannover Messe 2019.
Ngakan mengatakan, Indonesia adalah negara berkekuatan ekonomi 16 besar dunia dengan dukungan tinggi pada sektor industri bagi produk domestik bruto.
Indonesia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa industri dengan dukungan teknologi, inovasi, sumber daya manusia, dan sumber daya alam akan terus melangkah maju melalui kolaborasi pemangku kepentingan lintas negara.
”Kerja sama dalam teknologi, riset, dan inovasi menjadi penting dan sekaligus membuka peluang masuknya investasi teknologi, pembangunan pabrik, ataupun infrastruktur dalam mengembangkan industri 4.0,” kata Ngakan.
Menurut catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal, pada 2013-2018, investasi langsung asing di Indonesia didominasi negara-negara Asia, yakni 73 persen. Selanjutnya, negara-negara Eropa sekitar 12 persen.
Ngakan menambahkan, peluang peningkatan ekspor produk Indonesia dimungkinkan melalui jaringan untuk membuka akses pasar. Negara-negara di Uni Eropa selama ini menjadi salah satu tujuan ekspor Indonesia.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, total ekspor nonmigas Indonesia periode Januari-Februari 2019 sebesar 24,14 miliar dollar AS. Dari jumlah tersebut, pangsa pasar ekspor Indonesia ke Uni Eropa terdata 10,34 persen atau senilai 2,5 miliar dollar AS.
Menurut Ngakan, semua pemangku kepentingan di Indonesia harus bersama-sama menyiapkan diri dengan baik sebagai negara mitra resmi Hannover Messe 2020 sebab penyelenggaraan kegiatan tersebut semakin dekat.
Presiden Direktur Bayer Indonesia Angel Michael Evangelista, pekan lalu, mengatakan, Bayer menginvestasikan Rp 1,6 triliun untuk membangun dan melengkapi pabrik di Cimanggis, Depok, dengan fasilitas modern. Selama ini sebanyak 80 persen hasil produksi pabrik tersebut diekspor ke lebih dari 32 negara di dunia, termasuk negara-negara di Eropa.(CAS)