MALANG, KOMPAS — Kota Malang di Jawa Timur kini memiliki Pusat Daur Ulang untuk memperkuat upayanya dalam pengelolaan sampah dan mengurangi timbulan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Supit Urang. Pusat Daur Ulang bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan senilai Rp 1,8 miliar ini siap dioperasikan di Desa Bandung Rejosari, Kecamatan Sukun.
Pusat Daur Ulang (PDU) dibangun tepat di samping Tempat Pemilahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun 2016. Kedua fasilitas bantuan pemerintah pusat ini agar dipadukan agar efisien dan efektif dalam pengelolaan sampah.
Kedua bantuan pemerintah pusat tersebut menjadi tempat untuk memilah sampah anorganik seperti plastik dan kertas dengan sampah organik seperti sampah dapur. Di TPS3R, sampah organik dimasukkan ke digester untuk menghasilkan biogas dan pupuk kompos padat. Di PDU, sampah organik dimasukkan ke bak pengolah menjadi pupuk cair dan padat.
”Pusat Daur Ulang merupakan pengembangan program Infrastruktur Hijau,” kata Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kamis (4/4/2019), di Malang, Jawa Timur.
Direktur Pengelolaan Sampah Novrizal Tahar menambahkan, PDU di Malang ini berkapasitas 10 ton. Infrastruktur serupa telah dibangun di Labuan Bajo (Manggarai Barat, NTT), Danau Toba (Sumatera Utara), Jambangan (Surabaya, Jawa Timur), serta Cimahi dan Kota/Kabupaten Bandung (Jawa Barat).
Menjadi contoh
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, sampah di Kota Malang setiap hari mencapai 500 ton. Jumlah ini telah berkurang karena daerahnya memiliki bank sampah. Pengelolaan sampah, ujarnya, telah menjadi contoh di banyak daerah.
Ia menargetkan, tahun ini Kota Malang bisa meraih penghargaan Adipura. ”Syukur-syukur bisa meraih Adipura Kencana,” lanjutnya.
Unsur pimpinan Komisi VII DPR, M Ridwan Hisjam, mengatakan, pengelolaan sampah penting karena pemerintah telah menargetkan devisa tinggi dari pariwisata. Karena itu, kementerian terkait, seperti KLHK, juga getol mendukung hal ini, salah satunya dengan pembangunan PDU ataupun bank sampah.
PDU Kota Malang ini, ujarnya, merupakan dukungan bagi pengembangan wisata Bromo Tengger Semeru. ”Wisata ini akan berdampak bagi Kota Malang sehingga yang dilakukan ini mendukung Malang jadi kota wisata,” katanya.