Target Suara Dua Digit, Partai Demokrat Ingin Bangkit
Partai Demokrat menargetkan kebangkitan pada Pemilu Legislatif 2019. Para kader diminta bekerja lebih keras demi menggaet suara sebanyak-banyaknya. Strategi yang diusung dengan lebih banyak menemui publik guna menarik simpati.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat menargetkan kebangkitan pada Pemilu Legislatif 2019. Para kader diminta bekerja lebih keras demi menggaet suara sebanyak-banyaknya. Strategi yang diusung dengan lebih banyak menemui publik guna menarik simpati.
”Kami ingin sekali bisa bangkit dari raihan suara di tahun 2014, utamanya di Yogyakarta. Saya menaruh optimisme bahwa Partai Demokrat bisa bangkit dan secara nasional mendapatkan suara yang baik,” kata Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pada kampanye terbuka di Gedung Grha Sarana Vidi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (4/4/2019).
Agus menyampaikan, pada 2014, Partai Demokrat hanya bisa meraup suara dengan persentase 10,17 persen. Angka tersebut turun drastis dibandingkan Pemilu 2009, saat partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu bisa memperoleh suara hingga lebih dari 20 persen.
Kami ingin sekali bisa bangkit dari raihan suara di tahun 2014, utamanya di Yogyakarta. Saya menaruh optimisme bahwa Partai Demokrat bisa bangkit dan secara nasional mendapatkan suara yang baik.
”Tahun 2014, suara kita hanya diprediksi 5 persen saja. Tapi, dengan kerja keras, kita bisa mencapai dua digit, di atas 10 persen. Saya yakin dan optimistis, secara nasional, kita bisa memperbesar suara,” ungkap Agus.
Dia mengatakan, peningkatan perolehan suara Partai Demokrat bisa terjadi jika semua kader partai mau meningkatkan usahanya lebih keras. Dalam kurun waktu yang hanya tersisa lebih kurang dua pekan, tidak ada waktu untuk bersantai. Ia menargetkan, setidaknya, Partai Demokrat bisa kembali memperoleh suara lebih dari 10 persen.
”Saya minta semua kader bekerja sekuat tenaga. Lebih baik kurang tidur sekarang daripada tidak bisa tidur 5 tahun mendatang karena hasilnya tidak bagus,” kata Agus.
Dia menambahkan, para kader jangan sampai terlena hasil survei sejumlah lembaga yang menyatakan peningkatan perolehan suara secara konsisten dari partai tersebut. Mereka diharapkan lebih sering turun menemui para pemilih untuk meyakinkan mereka memberikan suara ke partai tersebut.
”Jangan cepat puas. Kita harus terus menyapa rakyat, memenangkan hati, dan suaranya sehingga mereka benar-benar datang dan memberikan suaranya untuk Partai Demokrat,” ujar Agus kepada para kadernya.
Pemilu 2019 penting bagi Partai Demokrat. Ajang tersebut merupakan ancang-ancang untuk Pemilu 2024.
Ketua DPD Partai Demokrat DIY Heri Sebayang mengatakan, Pemilu 2019 penting bagi partai tersebut. Ajang tersebut merupakan ancang-ancang untuk Pemilu 2024. Pasalnya, mereka memiliki kader muda yang cukup potensial untuk bersaing pada kontestasi pemilihan presiden, yakni Agus Harimurti Yudhoyono.
Menurut survei Litbang Kompas yang melibatkan 2.000 responden di 34 provinsi dengan rentang kesalahan atau margin of error +/- 2,2 persen, pada akhir Februari hingga awal Maret 2019, elektabilitas Partai Demokrat baru mencapai 4,6 persen.
Adapun PDI-P merupakan partai politik dengan elektabilitas tertinggi, yakni 26,9 persen. Gerindra berada pada posisi kedua dengan elektabilitas 17 persen, disusul Golkar di peringkat ketiga dengan 9,4 persen.
PDI-P
Secara terpisah, politisi PDI-P Eva Kusuma Sundari mengatakan, strategi partainya menjaga elektabilitas dengan tidak merespons isu-isu provokatif yang berusaha menggoyahkan partai. Fokus menjelang hari-hari terakhir pemungutan suara adalah memperkuat setiap tempat pemungutan suara (TPS).
”Kami fokus menggarap TPS-TPS di darat. Bukan di medsos. PDI-P dipancing seperti apa tidak akan merespons. Kami memang fokus pada pemenangan di darat,” kata Eva, di sela-sela acara talkshow ”Bedah Program Capres Cawapres #5” di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Sleman, DIY, Kamis siang.