Cegah Dini Pohon Tumbang
Sehari setelah kasus serupa di Duren Sawit, dahan pohon jatuh di Ragunan dan menewaskan satu pengunjung. Diperlukan upaya memastikan pohon di Ibu Kota tidak berpotensi patah ataupun tumbang.
JAKARTA, KOMPAS — Seorang pengunjung Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Anis Khairuisa (22), tewas akibat tertimpa dahan pohon kaya (Dracontomelon dao/blancho), Rabu (3/4/2019) sore. Selain satu korban tewas, empat orang lainnya terluka dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 14.35. Saat itu, pengunjung Taman Margasatwa Ragunan ramai karena sedang hari libur Isra Mikraj. Data pengelola Taman Margasatwa Ragunan, pengunjung mencapai 50.000 orang.
Kepala Satuan Pelaksana Promosi dan Pengembangan Taman Margasatwa Ragunan I Ketut Widarsana menuturkan, pada saat tertimpa dahan, pengunjung sedang melihat suvenir di lapak pedagang. Lokasi berasda di Jalan Singa, tidak jauh dari kandang harimau sumatra dan Masjid Darussalam.
Kondisi pohon kaya tersebut terlihat sehat dan kokoh. Usianya diperkirakan 10 tahun dengan tinggi 20 meter-30 meter. Bagian yang menimpa pengunjung adalah dahan pohon berdiameter 10 sentimeter-15 sentimeter. Karena dari ketinggian, dahan yang jatuh itu membentur bagian kepala korban dengan keras.
Anis terluka parah. Anaknya, Dafin Algifari yang berusia kisaran 2-3 tahun, juga terluka. Korban lain yang mengalami luka dan harus ditangani lebih lanjut bernama M Alif Annabawi (6), Sugihwati (48), dan Chinta Tsania (7).
”Para korban dievakuasi dan kami larikan ke RSUD Pasar Minggu. Rata-rata sudah diperbolehkan pulang hari ini. Hanya satu pasien atas nama Alif Annabawi yang masih dirawat,” kata Ketut, Kamis (4/4/2019).
Saripah (62), pedagang minuman di sekitar lokasi, mengatakan, saat kejadian, cuaca di Taman Margasatwa Ragunan cerah. Tidak ada hujan dan angin kencang. ”Di sekitar sini belum pernah ada kejadian karena pohon selalu ditebang kalau rantingnya sudah terlalu berat. Baru sekali ini ada kejadian,” kata Saripah.
Menurut Ketut, ada 52.000 pohon di area Taman Margasatwa Ragunan. Rata-rata usia pohon 10-20 tahun. Ada beberapa pohon yang termasuk langka. Pohon dirawat dan dipelihara 15 orang dalam tim penopingan dan satu pengawas. Setiap hari, mereka menyisir pohon dan menoping (mengurangi ranting dan rimbun daun) pohon. Mereka merawat pohon yang sudah lapuk dan keropos di area luar ataupun dalam kandang satwa.
”Tahun 2017 ada kejadian orang tertimpa ranting pohon. Itu tidak meninggal, hanya luka-luka. Setelah dua tahun sejak kejadian baru ada kejadian ini lagi,” kata Ketut.
Kepala Taman Margasatwa Ragunan Widodo menambahkan, bagi keluarga korban meninggal sudah diberikan santunan dan seluruh kebutuhannya diurus pengelola Taman Margasatwa Ragunan. Pihak Taman Margasatwa Ragunan berbelasungkawa dan ikut dalam prosesi pemakaman korban. Untuk korban yang dirawat di RSUD Pasar Minggu, seluruh biaya juga ditanggung Taman Margasatwa Ragunan.
”Ke depan, kami akan lebih berhati-hati dan lebih detail lagi pengawasannya agar tidak terulang,” kata Widodo.
Ke depan, kami akan lebih berhati-hati dan lebih detail lagi pengawasannya agar tidak terulang.
Sebelumnya, hujan deras di Jakarta menyebabkan pohon tumbang dan menelan korban jiwa, Selasa (2/4/2019), di Jalan Dermaga Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Suyatno (54), warga Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, pengendara mobil pikap, meninggal tertimpa pohon angsana berdiameter 90 sentimeter ketika melintas di Jalan Dermaga Raya, Selasa sore (Kompas, 2/4/2019).
Baca juga: https://kompas.id/baca/utama/2019/04/02/pohon-tumbang-memakan-korban-jiwa/
Antisipasi banjir
Masih terkait dengan antisipasi bencana saat musim hujan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan kontraktor proyek kereta api ringan (LRT) Jabodebek, Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu), dan Tol Dalam Kota. Koordinasi dilakukan untuk menegaskan komitmen para kontraktor dalam mengantisipasi banjir.
Dijumpai di kantornya di Balai Kota DKI Jakarta, Yusmada menuturkan, pemprov akan menegaskan lagi komitmen pemilik proyek untuk mitigasi proyek dan penegasan pemulihan area pascaproyek. Utamanya pemulihan kawasan pejalan kaki dan kali-kali di dekat proyek mereka. Utamanya lagi di titik-titik jalan di Pancoran, DI Panjaitan, Cawang, hingga Kelapa Gading.
Saat ini, di titik-titik proyek itu jika hujan deras mengguyur muncul genangan selama 1-2 jam. Setelah itu surut.
Selain itu, terkait dengan banjir di Kali Pulo, Jati Padang, Jakarta Selatan, dinyatakan karena fondasi tanggul, yang lama dan yang baru dibangun, tergerus air. ”Tanggul tidak jebol. Ada rembesan beraliran deras yang menggerus fondasi bawahnya, air tumpah. Alirannya seharusnya ke saluran, tetapi mampir ke warga dulu,” kata Yusmada.
Sebagai langkah pencegahan, menurut Yusmada, tidak dengan membuat tanggul, tetapi menahan air masuk ke kawasan Kampung Pulo, Jati Padang, karena air limpahan datang bukan hanya dari Situ Babakan, melainkan juga dari kali penghubung Kahfi 2.