Proses pembuatan tahu sumedang di Toko Tahu Bungkeng di Jalan 11 April, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (3/2/2017).
Daerah Pemilihan Jawa Barat IX yang terdiri dari Subang, Majalengka, dan Sumedang adalah satu-satunya daerah ”loyalis” Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jawa Barat. Dibandingkan dengan 10 dapil lainnya, dapil ini mampu meningkatkan perolehan suara PDI-P dalam Pemilu 2014. Pada Pemilu 2009 partai ini meraih 22 persen suara dan meningkat di Pemilu 2014 dengan perolehan suara 25,8 persen.
Wilayah Jawa Barat pada Pemilu 2009 didominasi Partai Demokrat. Peta perebutan suara berubah tahun 2014, Partai Golkar dan PDI-P mendominasi perebutan suara di provinsi ini. Berkat perolehan suara di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat IX, PDI-P memperoleh dua dari delapan kursi pada Pemilu 2014. Enam kursi lainnya direbut Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Golkar, Partai Gerakan Indonesia Raya, Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan.
Lumbung suara terbanyak PDI-P pada Pemilu 2014 ada di Majalengka. Dari keseluruhan suara PDI-P, 46 persen diraup dari daerah ini. Jika dilihat dari distribusi perolehan suara para calon anggota legislatif PDI-P, perolehan suara terbanyak didominasi Maruarar Sirait.
Maruarar Sirait seorang politisi muda yang juga putra politisi kawakan Sabam Sirait. Ara, demikian panggilannya, di Pemilu 2014 meraup 131.618 suara. Jumlah suaranya ini unggul 40.000 suara atas Eldie Suwandi (Golkar) yang memperoleh suara terbanyak kedua.
Di Pemilu 2019, Ara tidak lagi bertarung di Jabar IX, tetapi ditugaskan oleh partai untuk bertarung di Jabar III. Kekuatan PDI-P di Jabar IX akan diuji pada pemilu April mendatang, apakah pemilih PDI-P yang notabene merupakan loyalis partai atau loyalis tokoh dalam hal ini adalah Maruarar Sirait.
Pada Pemilu Legislatif 2019, tujuh dari delapan petahana DPR dari dapil ini kembali mengikuti pemilihan untuk mempertahankan kursi di Senayan. Para petahana yang bertarung adalah Lilis Santika (PKB), Nurhasan Zaidi (PKS), Denny Jaya Abri (PDI-P), Venny Devianti (Golkar), OO Sutisna (Gerindra), Linda Megawati (Demokrat), dan Ratieh Sanggarwaty (PPP).
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Potret Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jumat (8/3/2019). Sejak diresmikan Mei 2018, bandara itu telah melayani 11 rute penerbangan ke sejumlah daerah, termasuk penerbangan umrah.
Beberapa petahana, merupakan pengganti antarwaktu (PAW), menggantikan kedudukan rekan satu partai. Lilis Santika merupakan PAW dari Maman Imanul Haq sejak 20 Maret 2018. Maman adalah mantan anggota DPR periode 2014-2019 dan mantan calon bupati Majalengka pada Pilkada 2018.
Venny Devianti (Golkar) dilantik pada 5 Oktober 2015 menggantikan Eldie Suwandi yang meninggal. Denny Jaya Abri (PDI-P) menggantikan TB Hasanuddin pada 28 Agustus 2018, Ratieh Sanggarwaty (PPP) dilantik pada 18 Mei 2018 sebagai pengganti Dony Ahmad Munir.
Nama-nama caleg PDI-P yang bertarung pada Pemilu 2019 belum ada yang sekaliber Maruarar Sirait. Nama Denny Jaya Abri pada 2014 hanya mampu memperoleh 26.000 suara.
Dominasi PDI-P pada 2014 menjadi terbuka untuk ditumbangkan oleh partai lawan. Apakah PDI-P mampu mempertahankan satu-satunya daerah loyalis di Jawa Barat ini? (LITBANG KOMPAS)
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190308_090759SILO.jpg){kind=logo}
