Para Kandidat Optimistis Target Perolehan Suara Akan Tercapai
Oleh
Abdullah Fikri Ashri/Nino Citra Anugrahanto
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Kurang dari dua minggu menjelang pemungutan suara Pemilu 2019, masing-masing kandidat dan timnya menyatakan optimistis dapat mencapai target perolehan suara di sejumlah daerah. Kampanye dari pintu ke pintu diyakini menjadi cara paling efektif untuk meraih target itu.
Saat berkampanye di Desa Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019), calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yakin, perolehan suaranya di Cirebon meningkat dari 61 persen pada Pemilu 2014 menjadi 75 persen pada Pemilu 2019.
”Kalau Cirebon pasti menang di atas 75 persen. Kami juga ingin menang di Jabar,” ujarnya.
Pada Pemilu 2014, Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla mendapat 40,22 persen suara di Jabar. Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa saat itu mendapat 59,78 persen suara.
Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Agung Laksono, optimistis upaya kampanye dari pintu ke pintu membuat Jokowi kini akan unggul di Jabar.
”Dari sejumlah survei yang kami pantau, Pak Jokowi sudah unggul 6 persen dibandingkan lawannya. Kami terus berupaya memaparkan prestasi Pak Jokowi dan meluruskan hoaks yang ditujukan kepadanya,” ujarnya.
Selain Agung Laksono, turut hadir dalam kampanye Jokowi di Cirebon, antara lain Ny Iriana Joko Widodo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Ketua TKN Jokowi-Amin Erick Thohir, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Sandiaga di Gunung Kidul
Sejumlah elite partai pengusung juga mendampingi calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Uno ketika kemarin berkampanye di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Mereka antara lain Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional Ahmad Hanafi Rais, dan politisi Partai Demokrat Roy Suryo.
Dalam kampanyenya, Sandi antara lain menawarkan sejumlah terobosan di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
”Kami akan sampaikan strategi jitu dengan merevitalisasi sektor-sektor yang bisa membuka lapangan kerja, investasi, dan keinginan kita untuk bergerak mendorong kesejahteraan masyarakat pada debat terakhir (pada 13 April nanti),” katanya.
Dalam kesempatan ini, Hanafi mengatakan, pasangan Prabowo-Sandi ditargetkan memperoleh 65 persen suara di DI Yogyakarta. Saat Pemilu 2014, Prabowo yang berpasangan dengan Hatta Rajasa mendapat 39 persen suara di DI Yogyakarta.
”Suasana politik, suasana kebatinan masyarakat Yogyakarta, sudah jauh berbeda dibandingkan lima tahun lalu. Itu membuat kami optimistis di Yogyakarta bisa menang,” katanya.
Guna mencapai target itu, menurut Hanafi, kinerja mesin partai terus ditingkatkan. Sukarelawan juga dikerahkan untuk menjaring suara di wilayah yang tidak terjangkau partai.
”Kami saling berkoordinasi. Target (perolehan suara) ini masuk akal bagi kami,” kata Hanafi.