SOUTHAMPTON, SABTU — Liverpool menunjukkan pertandingan sepak bola adalah pertarungan fisik dan taktik selama 90 menit waktu normal. Meski tampil inkonsisten pada awal laga, ”The Reds” mengakhirinya dengan sempurna dalam tiga laga terakhir setelah berhasil mengunci kemenangan saat waktu tersisa 10 menit.
Tim asuhan Juergen Klopp membuahkan tren tiga kemenangan beruntun di Liga Primer Inggris setelah menaklukkan Southampton, 3-1, saat bertandang ke Stadion St Mary’s, Sabtu (6/4/2019) dini hari WIB. Hasil itu melengkapi dua kemenangan sebelumnya atas Tottenham Hospur (2-1) dan Fulham (2-1).
Dalam laga dini hari tadi, The Reds yang tertinggal lebih dulu lewat gol Shane Long harus menunggu hingga 80 menit untuk menentukan kemenangan. Liverpool baru mampu mengunci kemenangan lewat dua gol Mohamed Salah dan Jordan Henderson saat laga tersisa 10 menit.
Salah membuat Liverpool berbalik unggul lewat gol indah pada menit ke-80. Penyerang asal Mesir itu mencetak gol ke-50 di Liga Primer lewat aksi individu berlari di sepertiga akhir lapangan lalu melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Enam menit kemudian, Henderson yang tampil sebagai pemain pengganti mengamankan kemenangan lewat gol sambaran di depan gawang.
”Ya, mentalitas skuad brilian. Hasil laga tadi sangat tipis. Hasil ini sangat memuaskan karena kami mampu memenanginya. Ini sangat berharga bagi kami,” kata Klopp dalam situr resmi Liverpool.com.
Liverpool kesulitan pada awal laga karena tim tuan rumah bermain dengan 5-4-1. Mereka harus susah payah mencari ruang di pertahanan rapat Southampton dengan sembilan pemain yang ikut bertahan.
Namun, masuknya pemain senior Henderson dan James Milner pada menit ke-59 mampu mengubah alur permainan. Kehadiran dua penggawa tim nasional Inggris itu membuat Liverpool lebih banyak memenangi bola di tengah lapangan. ”Intensitas kami meningkat. Semangat keduanya menghidupkan permainan kami,” ujarnya.
Sepuluh menit akhir pertandingan seperti menjadi momen paling krusial untuk Liverpool. Sebelumnya, mereka juga menang pada ujung laga atas Spurs dan Fulham. ”The Reds” menang atas Spurs saat laga tersisa satu menit melalui gol bunuh diri Toby Alderweirld.
Sementara itu, Salah dan rekan-rekan juga sempat ditahan imbang oleh Fulham, 1-1. Gol penentu kemenangan baru hadir pada menit ke-81 lewat tendangan penalti Milner.
Penentu kemenangan di ujung laga itu sangat berarti bagi perjalanan Liverpool mengejar juara. Mereka berhasil meraih sembilan poin penuh dari potensi hanya tiga poin akibat seri di tiga laga. ”Kami sadar harus menang di semua laga tersisa untuk mengejar City,” kata Henderson.
Hasil itu membawa tim asal kota pelabuhan tersebut kembali merebut puncak klasemen Liga Primer Inggris dari tangan Manchester City. Liverpool unggul 2 poin dengan perolehan 82 poin.
Oase Salah
Salah kembali menjadi pahlawan Liverpool setelah puasa gol pada sembilan laga sebelumnya. Penampilannya melawan Southampton semakin sempurna dengan pencapaian gol ke-50 di Liga Primer. Dia bergabung dalam ”klub 50”, daftar pencetak 50 gol, bersama legenda klub, seperti Steven Ian Rush dan Steven Gerrard.
”Setelah sembilan laga (tanpa mencetak), saya sangat senang bisa membantu tim. Saya pikir sebagai penyerang, saya selalu berpikir untuk mencetak gol,” ujarnya.
Gol itu membuatnya berhasil meraih 50 gol hanya dengan 69 pertandingan. Pencapaian ”Si Raja Mesir”, julukan Salah, hanya kalah cepat dari penyerang legenda Liga Primer, Alan Shearer (66 pertandingan) dan Ruud van Nistelrooy (68 pertandingan). Pria berusia 26 tahun itu kini sudah mencetak 18 gol di Liga Primer musim ini. Dia berada di posisi kedua pencetak gol terbanyak, berada di bawah penyerang Manchester City, Sergio Aguero, dengan 19 gol.
Klopp memuji penampilan anak asuhnya tersebut. ”Saya tidak pernah ragu kepadanya. Gol ke-50 merupakan pencapaian luar biasa. Dia begitu konsisten selama ini. Meski golnya sempat tersendat, itu sama sekali bukan masalah. Ini adalah momen bagus untuknya,” pujinya. (AP/REUTERS)