JAKARTA, KOMPAS — Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan PT Celebes Railway Indonesia menandatangani kerja sama pembangunan prasarana kereta api jalur Makassar-Parepare, Sulawesi Selatan. Dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha atau KPBU itu, pembangunan infrastruktur diharapkan lebih efisien dan memenuhi standar mutu.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, Direktur Utama PT Celebes Railway Indonesia (CRI) Bandung Sasmitoharjo, serta penyedia penjaminan pemerintah yang diwakilkan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) Armand Hermawan menandatangani nota kerja sama di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (5/4/2019). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyaksikan penandatanganan itu.
Perjanjian kerja sama antara lain mencakup konstruksi, operasi, dan perawatan. Proyek tersebut diperkirakan menelan Rp 2,1 triliun biaya investasi, terdiri dari belanja modal sebesar Rp 1 triliun dan biaya pengoperasian dan perawatan prasarana sebesar Rp 1,1 triliun.
PT CRI akan membangun prasarana kereta api di ruas sepanjang 6,63 kilometer menuju kawasan industri Pabrik Semen Bosowa serta 8,85 km menuju kawasan industri Pabrik Semen Tonasa. Sementara pemerintah melanjutkan pembangunan jalur Makassar-Parepare pada segmen Barru-Palanro sepanjang 44 km yang diharapkan selesai dan beroperasi tahun ini.
”Skema kerja sama ini merupakan yang pertama kami lakukan, di mana prasarana dibangun oleh swasta dengan jaminan pemerintah. Selama ini prasarana perkeretaapian selalu dibangun dan dirawat oleh pemerintah. Dengan demikian, pemerintah bisa menghemat APBN,” kata Budi Karya.
Proyek tersebut akan dikerjakan mulai Januari 2020 dan diperkirakan selesai Juni 2021. Selama delapan bulan sejak penandatanganan kerja sama, CRI akan melakukan sejumlah persiapan administrasi serta mencari pinjaman untuk pembangunan. CRI menerima konsesi selama 18,5 tahun. Setelah itu, CRI harus menyerahkan prasarana itu kepada pemerintah.
Armand Hermawan menambahkan, selain memberikan penjaminan, PII mendapatkan mandat dari Kementerian Keuangan untuk memberikan fasilitas penyiapan dan pendampingan transaksi. ”Kami berharap proyek ini menjadi contoh skema KPBU untuk sektor transportasi lain,” ujarnya.
Berlanjut
Proyek kereta api Trans-Sulawesi terus berlanjut. Pembangunan jalur dan pemasangan rel kini mencapai 44 km. Pada Rabu (20/3/2019), Budi Karya kembali meninjau dan menguji coba pada rel pada jarak sekitar 10 km. Kini rel sepanjang 44 km sudah terpasang dan menjadi bagian dari total 104 km yang akan menghubungkan Pangkep dan Parepare.
Selanjutnya, rel akan dibangun dari Pengkep ke Makassar dan Barru-Parepare sehingga jalur Makassar-Parepare sepanjang 142 kilometer tersambung. Ke depan, proyek ini diharapkan dapat menghubungkan Makassar-Manado sepanjang 2.000 km. Budi Karya berharap proyek kereta api Trans-Sulawesi bisa menjadi contoh bagi daerah lain, terutama terkait dengan kereta sebagai moda angkutan manusia sekaligus barang.
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah menambahkan, kereta api Trans-Sulawesi diyakini bakal melahirkan kawasan-kawasan ekonomi baru, terutama di sekitar jalur kereta api. ”Tidak hanya transportasi yang lebih cepat bagi penumpang maupun barang, tetapi yang lebih penting dampak ekonominya,” kata Nurdin.