JAKARTA, KOMPAS — Kampanye akbar pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, menimbulkan kemacetan di ruas-ruas jalan di sekitar stadion. Masyarakat yang hendak bepergian di Jakarta diimbau untuk menghindari ruas-ruas jalan tersebut.
Jalan dimaksud di antaranya, Jalan Gerbang Pemuda, Asia Afrika, Gatot Subroto, Tentara Pelajar, dan ruas jalan lain di sekitarnya.
”Kemacetan mulai dari lampu merah Palmerah, Slipi, Semanggi, Senayan, dan Permata hijau,” kata Kepala Satuan Patroli dan Pengawalan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Gunawan, Minggu (7/4/2019).
Sejak pukul 05.00, kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) terus didatangi para pendukung pasangan Prabowo-Sandi. Hal tersebut menyebabkan kepadatan menjalar ke jalan raya.
Area Stadion GBK tidak lagi cukup untuk menampung kendaraan warga yang datang untuk ikut berkampanye. Hal tersebut membuat mereka memarkir kendaraan di ruas jalan raya. Di Jalan Gerbang Pemuda, misalnya, lebih dari separuh lebar jalan terparkir sepeda motor dan mobil sehingga para pengendara yang melalui jalan tersebut harus menahan laju kendaraan.
Selain mobil dan sepeda motor, bus-bus yang membawa massa pendukung Prabowo-Sandi juga membuat jalanan macet. Bus-bus diparkir di badan jalan sebagai akibat sudah penuhnya areal parkir di GBK.
”Saya sudah terjebak sekitar pukul 07.00 dan baru keluar dari kemacetan sekitar dua jam. Saya tidak tahu ada kampanye dan saya sudah telanjur masuk Jalan Tentara Pelajar,” kata Jimin (20), salah satu pengendara motor.
Tak hanya Jimin, Aris (34), pengendara mobil, juga terjebak kemacetan selama tiga jam di Jalan Pemuda Pelajar. Dia mengeluhkan tidak adanya antisipasi dari petugas kepolisian untuk mencegah kemacetan.
Saat berita ini diturunkan, massa pendukung Prabowo-Sandi sudah mulai meninggalkan GBK menyusul berakhirnya kampanye. Kepulangan massa tak urung masih membuat jalan-jalan di sekitar GBK macet.